“ ngak usah banyak
mengeLuh,, cepat bangun!!!bukankah hari ini kamu ada ujian???nanti kamu telat”.
Aku adalah seorang mahasiswa disalah satu
universitas di Bandung. Disini aku tinggaL bersama kakakku dan istrinya, sedangkan
orang tuaku berada di Makassar.
“pagi Hany,, tumbenk banget kamu cepat
datang”. Sapa Nhuy sahabatku.
“pagi juga, khan pagi ini ada ujian”.
“eh ntar pulang kampuz temenin aku iya???”
“Maaf say, aku ngak bisa. Pulang kampus aku
mau bantuin Danu kerja tugasnya. Emannya kamu mau kemana sich???”.
“Aiiiizzzttt…. Aku mau ke butik. Tadi malam
Hikmah SMS katanya pesananku sudah datang”.
“iya Maaf bangetz Nhuy sayang, aku sudah
terlanjur janji mha Danu. Dw napa kamu tidak minta diantar mha Revand????”
“hmmm…. Malez ah”.
“bertengkar lagi????,,gara-gara apa lagi???”.
“iya begitulah. Kemarin aku Liat dia jalan
mha cewek, aku sudah capek hadapi tingkahnya. Mungkin putus yang terbaik”.
“bicara baik-baiklah dulu dengannya, kalau
dia memang tidak mau berubah, iya tendang ajha ke laut”. hehehe
Tak lama pak Mus dosen kimia pun masuk
keruangan memberikan ujian. Karena mata kuliah kedua dosennya tidak masuk,
akupun menelpon Danu tuk menjemputku. Danu adalah seseorang yang mengisi Hatiku
8 bulan terakhir ini. Kami bertemu di organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa
Makassar).
Aku membantu Danu mengerjakan tugasnya yang
numpuk. Maklumlah cowok kerjaannya kalau bukan keluyuran pasti maen game.
“sayang, bantuin donkz buat Makalah. Besok
udah harus dikumpul.” Rengehnya manja padaku
“makanya punya tugas itu dikerja jangan maen
game terus, Danuku sayang”.
“ ya..ya…ya… hanyku sayang”. Lalu mencium
pipiku
Aku pun mulai sharing materi-materi yang
berkaitan tentang judul makalahnya, buku demi buku kubaca. Danu juga ikut
membantu mencari di Om google.
Tak terasa senja pun kini telah berganti
menjadi gelap dan tugas Danu juga sudah selesai, saatnya untukku balik ke rumah
apalagi kakakku dari tadi sudah menelponku menanyakan keberadaanku.
“halo kak”
“kamu dimana???,napa jam segini belum
pulang???”
“aku lagi di rumah Nhuy kerja tugas kak, ntar
lagi saya pulang”. Ucapku bohong. Iya aku dan Danu memang sudah lama pacaran
tapi kakakku dan istrinya belum
mengetahuinya soalnya kakakku terlalu over protective sich. Dilarang inilah,
dilarang itulah. Ngak boleh begini, ngak boleh begitu. So kalau mau keluar, seribu
alasan aku gunakan untuk dapat izin. Ntahlah, Mungkin sudah segunung kebohonganku
sama mereka.
“lain kali kalau mau kerja tugas di rumah
temanmu bilang-bilang supaya kakak tidak khawatir”.
“iya kak”.
Setelah kakakku menutup telpon, kuelus dadaku
yang dari tadi rasanya jantungku mau copot. Aku benar-benar takut kakakku bakal
memarahiku soalnya aku lupa memberitahunya kalau aku akan terlambat pulang,
mungkin karena aku terlalu tenggelam mengerjakan tugas-tugasnya Danu.
Seperti biasanya Danu hanya mengantarku
sampai di gang tak jauh dari rumah kakakku.
“makasih sayang” ucapku
“iya sayang, sudah masuk diluar dingin”.
sebelum aku pergi dia selalu mencium keningku. Dan dia akan pergi dari sana
kalau aku sudah masuk dipekarangan rumah kakakku. Hemmm aku sangat bahagia
memiliki kekasih seperti dia.
Bulan silih berganti, tak terasa kini
hubunganku dengan danu sudah 1 tahun. Dan pastinya hubungan kami pun semakin
mesra. #hehehe
Hari ini aku telat bangun gara-gara begadang
kerja tugas dan kakak ipar dan kakakku juga tak ada dirumah. Kebetulan mereka
tak ada kutelpon Danu untuk menjemputku.
“Hallo”. Ucapnya dengan lirih, iya pasti dia
belum bangun.
“sayang bangun. Antarin aku ke campus”.
Ucapku manja
“hemm,,, aku masih ngantuk sayang”
“pLease Danuku sayang, aku sudah telat nich.
Bangun-bagun-bangun”. Teriakku ditelpon membangunkannya.
“iya Hany-ku sayang, tapi morning kissnya
dulu”
“ummmaaaccch… aku tunggu 10 menit dari
sekarang kamu sudah ada didepan pintu”.
“depan rumah???,, bukan ditempat biasa???”
“iya, mereka lagi tidak ada dirumah.”.
Dan benar saja 10 menit kemudian dia sudah
didepan pintu yang menyambutku dengan senyuman manisnya yang mampu menyetrum
hatiku.#hahaha :D dan aku yakin dia belum mandi itu sangat terlihat dari
penampilannya yang acak-acakan. Butuh waktu 15 menit untuk sampai di campus.
“yak, tuch anak tanpa pamit langsung lari
saja. Emang gue tukang ojek”. Gerutunya karena sesampainya aku langsung lari
masuk kampus tanpa mengucapkan sepatah katapun padanya. Dan untungnya aku
datang 1 detik lebih cepat dari dosen.
“Hany tolong kumpulkan tugas teman-temanmu”.
Ucap ibu Silsia
“ini ibu dosen ngak liat apa, aku masih
ngos-ngosan gini”. Gerutuku sambil manyungin bibir.
“sabar,,sabar,, orang sabar disayang
Danu.hehehe”. ejek Nhuy yang duduk disampingku.
Malam ini aku, Danu, Nhuy, Revand, Hikmah,
dan Hery ngumpul disebuah resto lalu ke tempat karaoke untuk rayain Anniversary
1th aku dan Danu.
“ciieeeee,, yang sudah 1 tahun”. Ledek Hikmah
“makin dekat ajha nich ke pelaminan”. Tambah
Revand
“mohon do’anya saja teman-teman”. Ucap Danu
“sudah lama iya kita ngak triple date seperti
ini”. Ucapku mencoba mengalihkan pembicaraan
“iya khan kemarin ada tuch orang baru balik
dari berlabuh dihati seseorang”. Ucap Nhuy yang menyindir Revand soalnya mereka
sempat putus dan baru beberapa minggu ini mereka balikan. Dan ucapannya itu
sontak membuat kami tertawa kecuali Revand yang hanya manyungin bibir.
Minggu pagi, aku izin ke kakak mau ke pantai
refrezin dan ntah kesambet setan apa tanpa banyak nanya langsung memberiku
izin, biasanya dia bakal bertanya kamu pergi mha siapa??,, pantai mana???,,.
Setelah bersiap-siap aku pun menunggu Danu di Gang.
Waktu
begitu tak terasa telah banyak berlalu kini sore telah tiba. Waktu yang aku
habiskan dengan Danu Hari ini membuatku sangat Bahagia. Satu persatu kejadian
tadi kini memenuhi otakku seperti rol film yang sedang berputar. Saat kami Berselancar,
menaiki motor jetz bersama, kejar-kejaran dipesisir pantai,, makan ice cream
berdua, , main ciprat-cipratan air, membangun istana pasir, makan sambil
suap-suapan, duduk dipesisir pantai sambil bersandar dibahunya dan dia
melingkarkan tangannya dipinggangku memandangi sunset yang begitu indah.
Pokoknya banyak hal romantic yang kami telah lakukan hari ini seakan dunia
milik berdua. Dan tak lupa mengabadikan moment romantic itu dengan berselca
ria.#hehehe
Aku senyum-senyum sendiri didepan NB melihat
foto-foto berdua kami di pantai tadi. Dan tak kusadari kakak iparku masuk
kamar.
“wawww… romantisnya”. Ucapnya yang sontak
membuatku kaget.
“u..u..u…unnie”. ucapku gugup
“apa cowok ini yang selalu mengantarmu pulang???”.
Ucapnya seakan menyelidik.
“i..i..iya,, unnie kok tahu kalau aku sering
diantar pulang???”.
“aku sering melihat kalian dijendela, dan aku
juga pernah melihatmu disebuah restoran”. Mendengar ucapan unnie Rasanya aku
ingin menghilang dihadapan unnieku ini sekarang juga, rasa takut yang sejak
dari tadi menyeruak kini telah menggerogoti seluruh tubuhku membuat jantungku
berdetak tak sesuai irama lagi. Perlahan kuatur napasku dan kuberanikan untuk
bertanya.
“jadi unnie selama ini tahu kalau aku punya
pacar???”
“iya begitulah”. Sambil tersenyum
“apa kakakku juga tahu akan hal ini???”,
tanyaku dengan nada harap-harap cemas gitu.
“tidak. Kakakmu tidak tahu. Aku tak pernah
memberitahukannya Karena aku tahu betul sifat kakakmu” ada perasaan lega yang
hadir setelah mendengar penuturan unnieku.
“apa unnie mengizinkanku pacaran??” tanyaku
gugup
“asalkan pacarannya secara sehat dan tidak
menganggu kuliahmu aku izinkan. Lagian kamu sudah dewasa sudah bisa membedakan
yang benar dan yang salah”. Setelah Mendengar ucapannya aku langsung
memeluknya.
“berjanjilah padaku untuk menjaga kepercayaan
unnie”.
“iya unnie. Aku janji”. Akupun melepaskan
pelukanku. Aku menceritakan semua tentang Danu, pertemuan kami, dan lainnya itu
karena unnie yang memintanya.
“jadi sudah 1 tahun hubungan kalian. Sudah
lama iya”. Sambil melihat foto-foto waktu anniversary kemarin.
“iya unnie”.
_ * * * _
5 bulan telah berlalu sejak kejadian malam
itu, saat ini Danu sedang berada di Makassar, orangtuanya menyuruhnya pulang
katanya ada hal penting yang mereka ingin bicarakan.
Sudah satu minggu aku tak mendapatkan kabar
dari Danu, semenjak dia dari Makassar sifatnya berubah, dia mencoba menghindar
dariku. Aku tak tahu mengapa. Hingga hubungan kami semakin hari semakin renggang.
Tak ada kata putus diantara kami namun tak ada komunikasi lagi. Aku mencoba
meminta penjelasannya namun dia tak pernah mau menemuiku.
2 bulan telah berlalu, rasanya Langit seakan
runtuh menimpah diriku, mencabit-cabit Hatiku, mendengar Danu sudah menikah 1
minggu lalu. Tega sekali dia meninggalkanku tanpa satu katapun. Membiarkanku
membeku menggantung dalam hubungan yang telah kami rajuk selama ini.
“Apa salahku Nhuy???,,mengapa dia tega ngelakuin
ini????”. Aku menangis sejadi-jadinya di kamar kost sahabatku itu. Nhuy
memelukku berusaha menenangkanku.
“sabar Han, ambil hikmahnya saja bahwa dia
bukan Lelaki yang pantas untukmu”.
_* * *_
“hany, cepat kebawa sepupu-sepupumu sudah
pada datang, sana sapa mereka”. Teriak eommaku depan pintu kamarku
Malam ini sedang diadakan pesta keluarga yang
sudah menjadi tradisi keluarga kami setiap tahunnya. dimana Keluarga besar kami
berkumpul dalam satu tempat dan tahun ini pestanya diadakan dirumahku. Iya
sekarang aku sedang ada di Makassar, 3 hari yang lalu orangtuaku menyuruhku
pulang untuk menghadiri acara ini. Dengan memakai dress biru selutut dan
highless 15 cm serta rambut panjangku yang kuurai aku menyapa satu persatu
keluargaku dan kini aku menghampiri sepupuku anak dari saudara laki-laki
eommaku.
“Hay Lhinda. Apa kabar???”. Kamipun
berpelukan
“baik-baik aja. Hemm kamu makin cantik aja
Han”.
“makasih… Maaf bangetz iya Lhin, saya ngak
sempat hadir diacara pernikahanmu. Dw Suamimu mana???,,kenalin donkz”.
“iya ngak apa-apa kok. Hemmm dia sedang
ketoilet, ntar saya kenalin”.
“iya udah low dia udah datang bawa ke aku,
aku kesana dulu iya Lin”.
Saat saya asyiek bercengkrama dengan
sepupu-sepupuku yang lain, kudengar Linda memangilku, saat aku berbalik aku
sangat kaget melihat cowok disampingnya begitupun cowok itu kaget melihatku.
“Hany, kenalin ini suamiku”.
Aku tambah kaget mendengar Linda
memperkenalkan cowok itu sebagai suaminya. Kuatur napasku dan mencoba bersikap
tenang.
“Hay, aku Hany sepupunya Linda”. Kujulurkan
tanganku padanya dan mencoba tersenyum ramah.
“hay jg, aku Danu”. Jawabnya dengan suara
sedikit gemetar.
“Lin, aku keatas dulu iya, HPku Lowbet”.
Segera saja aku pamit dari hadapan Linda, rasanya aku akan ambruk jika
lama-lama berdiri dihadapan mereka, hatiku rasanya sakit bangetz, sesak dan kurasa
mataku mulai perih.
Sekarang aku sedang ada dibalkon rumahku, ,
kuhirup dalam-dalam udara yang ada disekitarku mencoba menghilangkan sesak
dihatiku dan memandangi langit malam yang tak berbintang mencegah agar air
mataku tak jatuh, dan tiba-tiba kurasakan sebuah tangan melingkar dipinggangku.
“aku merindukanmu, sangat merindukanmu Hany”.
“apa yang kamu lakukan????”. Kucoba
melepaskan tangannya dari pinggangku namun dia begitu kuat memelukku.
“kumohon biarkan seperti ini sebentar saja,
aku sangat merindukanmu, merindukan aroma parfummu yang selalu menghangatkan
hatiku”. Kurasakan bahuku basah, iya Danu sedang menangis.
“Danu kumohon jangan lakuin ini, kita tak
punya hubungan apa-apa lagi, kini kau adalah suami dari sepupuku. Dan nanti ada
orang yang melihat kita, aku tak ingin menjadi perusak hubungan orang”. Diapun
melepaskan pelukannya, dia membalikkan badanku membuatku harus menatap matanya
yang sembab.
“Hany maafkan aku, aku tahu aku telah sangat
melukai hatimu tapi aku tak punya pilihan lain Hany. Maafkan aku”.
“apakah kau tahu??,,aku seperti orang gila
mencarimu kemana-mana. Aku hampir mati karena tak makan dan tak tidur hanya
menangis dan menangis. Aku seperti mayat hidup selama berminggu-minggu semuanya
karena sakit yang kau torehkan dalam hati ini”.
“aku tahu, aku tahu. Maafkan aku”.
“kamu tahu tapi kamu tidak menghubungiku dan
membiarkanku hidup seperti itu??”.
“aku tak berani. Aku benar-benar takut untuk
menghadapimu. Hatiku sangat sakit melihatmu seperti itu”.
“kamu jahat Nu. Jahat. Kamu tega lakuin ini
semua padaku,,hikzhikzhikz”. Akupun tak mampu lagi membendung tangisku,, aku
terperosot duduk dilantai, kurasakan Danu memelukku dan kini aku menangis
menengelamkan wajahku didadanya.
“maafkan aku. Maafkan aku. Maafkan aku”.
Danupun ikut menangis
Setelah beberapa saat kami terlarut dalam
tangis masing-masing. Aku mencoba menarik tubuhku dari pelukannya. Kuberanikan
diriku menatap wajahnya. Wajah yang selalu kurindukan. Sedikit demi sedikit
danu mendekatkan wajahnya ke wajahku, diampun menciumku dan entah setan apa
yang merasukiku akupun membalas ciumannya meluapkan rasa cinta dan rindu
diantara kami. Seakan tersambar petir aku langsung mendorong tubuh Danu.
“kita tak boleh melakukan hal ini. Ini
salah”.
Kini kami berdua duduk bersandar ditembok. Suasana
diantara kami hening, tak ada yang mau berbicara. Hanya suara hembusan angin
yang terdengar. Cukup lama keheningan itu sampai aku mencoba memberanikan diri
berbicara.
“malam ini adalah malam
terakhir kita bersama. Mulai besok dan seterusnya kamu bukan lagi kekasihku
tapi sepupuku”.
“kamu tahu???,,aku memang
menikahi sepupumu namun selama 3 bulan pernikahan kami aku tak pernah
menganggap dia sebagai Linda tetapi menganggapnya sebagai dirimu”.
“Danu itu salah. Perasaan
linda pasti terLuka jika kau memperlakukan dia seperti itu. Cukup aku yang kau
sakiti jangan kau sakiti juga sepupuku”.
“aku benar-benar tak bisa
melupakanmu, aku sangat mencintaimu Hany. Aku tak bisa melihat cewek lain
karena dimataku hanya ada dirimu”.
“PLAKK. Sadar Danu. Kau
harus bisa mempertanggungjawabkan pilihanmu. Pilihanmu untuk menikahi Linda dan
meninggaLkan saya.”. mendengar kata-katanya tanpa sadar membuatku melayangkan
tanganku kepipinya.
“tapi aku tak mencintai
Linda. Aku mencintaimu”.
“jika benar kau
mencintaiku. Buktikan”
“caranya???”
“bahagiakan Linda, terima
dia dalam hidupmu, belajarlah mencintai dia, dan jadilah laki-laki yang mampu
mempertanggungjawabkan keputusannya”.
“tapi”.
“tak ada tapi-tapian. Dan
satu lagi, sekarang aku sudah menemukan penggantimu dihatiku. Dia baik,, suka
semua yang aku suka,, pokoknya dia lebih baik darimu”. Setelah mengatakan itu
aku meninggalkan Danu dan masuk kekamarku, kerebahkan tubuhku ditempat tidur.
“tok,, tok,, tok…Hany bisa
aku masuk????”.
“iiiya…masuk saja, pintunya
tidak dikunci kok”. Aku gugup mendengar suara Linda.
Linda duduk dipinggir
tempat tidurku. Aku bangun dari tempat tidur dan ingin melangkahkan kakiku ke
lemari riasku ingin memperbaiki make upku yang kuyakini sudah tak karuang tapi
langkahku terhenti saat Linda berhambur memelukku.
“Maafkan aku,, maafkan aku
Hany..hikzzhikzz”.
“Lin, ada apa???,,kenapa
kamu minta maaf??”. Kududukkan kembali dia ditempat tidur dan akupun duduk
disampingnya.
“Maafkan aku. Karena aku
kamu dan mas Danu harus menderita seperti ini”.
“Maksudmu???”.
“aku mendengarkan semua
pembicaraan kalian tadi”. DEG,, jantungQ serasa disetrum Listrik 100 watt.
“tidak lama saat kamu naik
keatas, aku melihat mas Danu juga naik. Dari awal kalian bertemu tadi aku sudah
merasakan ada keganjalan dan aku mulai mengingat-ingat nama cewek yang selalu
disebut-sebut mas Danu itu sama dengan namamu, jadi untuk memastikannya akupun
berinisiatif untuk mengikuti mas Danu”.
“Han. kamu tahu, Mas Danu sering bangetz salah
memanggil namaku dengan namamu. Dia sering sekali mengingau memanggil namamu”.
Aku benar-benar syock
mendengar kata-kata Linda. Mulutku terasa kaku untuk mengucapkan satu kata
saja.
“Maafkan aku. aku tak
bermaksud mengusik rumh tanggamu”.
“tidak. Kamu tak
sepantasnya meminta maaf. Justru aku yang harus minta maaf telah merebut dia
darimu”.
“itu bukan salahmu. Mungkin
kami memang ditakdirkan tak berjodoh”.
3
TAHUN KEMUDIAN
Malam ini adalah malam
pertunanganku. Calon tunanganku itu adalah lelaki yang selama ini menemaniku
saat-saat aku mencoba move on dari Danu. Walaupun kami sudah saling kenal dekat
± 3 tahun tapi hubungan kami baru berjalan sekitar 1 tahun 7 bulan, soalnya dia
butuh waktu 1 tahun lebih untuk menjadikanku kekasihnya.
Dari arah pintu kulihat
seorang wanita dan lelaki yang menggendong seorang bocah mungil yang mungkin
umurnya sekitar 2 tahun menghampiriku.
“selamat iya sepupuku
sayang,, hemm kangen bangetz lama ngak bertemu”. Lhinda datang memberikanku
ucapan dan memelukku.
“selamat iya Hany,. Lama
tak bertemu”. Ucap Danu padaku
“makasih. Ini anak
kalian???”. Walau masih sedikit canggung berhadapan dengan mereka tapi aku
berusaha bersikap seolah-olah tak pernah ada masalah diantara kami.
“yeapz….buah cinta kami”.
Jawab Danu sambil merangkul istrinya dan tersenyum padaku, aku bahagia melihat
mereka bahagia. Sepertinya Danu sudah mulai mencintainya.
“siapa namanya??”.
“Lihanda rahayu putri
Danuarta. Dipanggilnya Ayu dan arti Lihanda adalah singkatan dari
Linda,,Hany,,dan Danu,itu nama yang diberikan oleh sang ayah”. jelAs Lhinda
panjang Lebar
“kok namaku ikut
terselip???”.
“iya,, aku senggaja
menyelipkan namamu agar ketika dia besar bisa seCantik dirimu”. Jawab Danu
“oh iya, kenalin ini
Ippan”.
“Danu”
“Linda…Dw gimana ceritanya
kalian bisa kenal??”.
“ceritanya cukup tragis”
“yak,, jangan katakan atau
saya batalkan pertunangan ini??”. Ancamku tapi Ippan tak mengubris ancamanku
dan tetap saja menceritakannya.
“saat itu aku sedang
berjalan-jalan digang sekitar rumahku mau pergi ketaman terus aku lihat cewek
dari arah berlawanan dia seperti mayat hidup gitu dan kemudian dia terpeleset jadi
aku tolongin, dia hanya memandangku dengan tatapan kosong lalu melanjutkan
jalannya kembali. Esoknya begitu aku bertemu dia lagi dan masih dengan kondisi
yang sama tak ada semangat hidup, dia terus berjalan hingga akhirnya pingsan
didekat rumahku terus aku bawa kerumah dan dari itulah kami mulai dekat”.
sekilas aku melirik kearah
Danu dan kuLihat dia hanya menundukkan kepalanya saat Ippan menceritakan
kronologi pertemuan kami. Inilah alasanku mengapa aku melarang Ippan
menceritakannya, aku tak ingin Danu merasa bersalah. Aku pergi meninggalkan
mereka bertiga tanpa mengucapkan satu katapun dan aku tahu Ippan menyadari
kalau aku lagi kesal saat ini karena dia mengikutiku hingga kekamar.
“Sayang, kamu marah??”.
“kamu tahu khan, setiap aku
melarangmu melakukan sesuatu itu pasti karena ada alasannya”.
“iya. Memang kesalahan apa
yang telah kulakukan”.
“kamu tahukan kisahku dan
mantanku Danu dan lelaki tadi adalah Danu mantanku. Aku melarangmu
menceritakannya karena aku tak ingin dia merasa bersalah dan membuat
hubungannya dengan istrinya tak nyaman, demi kenyamanan mereka 3 tahun aku tak
menginjakkan kakiku dikota kelahiranku, demi mereka aku rela tinggal jauh dari
keluargaku”.
“maafkan aku sayang”. Ippan
menarikku dalam pelukannya, dia sangat tahu tentangku yang tak ingin menjadi
sumber masalah buat orang lain, yang selalu ingin melihat orang disekitarnya bahagia
walau itu melukai diriku sendiri.
Sebuah cincin berlian
kinipun telah menghiasi jari manisku. Saat aku sedang berjalan mau bergabung
dengan teman-temanku kulihat Danu memanggilku dan menghampiriku.
“selamat iya Hany, telah
menemukan lelaki yang jauh lebih baik dariku”.
“Makasih Nu, aku harap kamu
dan Linda bisa bahagia selamanya. Aku senang melihat kalian malam ini, tak
seperti 3 tahun yang lalu”.
“makasih Han, aku akui
dalam hatiku dirimu masih ada namun seiring berjalannya waktu aku mulai belajar
mencintainya dan aku akan selalu berusaha untuk mencintai Linda seutuhnya”.
“aku senang mendengarnya.
Dw kenapa kamu menyelipkan namaku didalam nama putrimu????”.
“tadi kan aku sudah katakan
alasannya”.
“Danu, aku mengenalmu bukan
dalam waktu sebentar. Jadi aku tahu bukan itu alasan sebenarnya”
“iya,,ya…aku menyelipkan
namamu sebagai tanda Cintaku padamu, agar aku bisa mengenang dan mengabadikan
bahwa cintaku padamu sungguh besar”.
“apakah Linda tahu tentang
hal ini??”.
“walaupun aku tak
memberitahukannya aku yakin dia tahu”.
“aku merasa tidak enak
padanya”
“hal itu tak usah kau
pikirkan.. dw gimana pekerjaanmu di AMRIK???”.
“Alhamdulillah berjalan
sukses”.
“Han,, sampai kapan kamu
akan menghindar hidup disekeliling kami??”.
“entahLah”
“kembalilah,, jangan siksa
dirimu seperti itu. Aku mengenalmu dengan baik. Aku tahu kamu tidak bisa
tinggal jauh dari keluargamu. Jika kau terus seperti itu, bukannya membuat kami
nyaman tapi malahan membuat kami merasa tambah bersalah. mari kita membangun
hubungan keluarga yang baik.
“akan aku pikirkan,, aku
ingin memastikan dulu bahwa kehadiranku memang takkan menganggu kalian”.
_* * *_
POV IPPAN
Hany, hanya seorang gadis
rapuh diawal pertemuanku dan aku hanya cowok
culun yang kerjaannya setiap hari hanya berkutik dengan buku-buku
pelajaran. Tapi semenjak mengenal dia hidupku berubah 3600C. Dia
mengubah penampilanku,, mengajakku menikmati dunia luar setiap weekend,
memperkenalkanku dengan dunia korea yang menurutku buang-buang waktu tapi
kata-katanya membuatku berfikir kembali “kita terkadang bisa menemukan kebahagiaan
dan arti sebuah hidup dibalik sebuah drama korea, dan kita juga bisa terhibur
dengan lagu-lagu korea”,, memperkenalkanku dengan film-film animasi yang
dulunya menurutku hanya tontonan anak kecil tapi kata-katanya menyadarkanku “tak
semua animasi diperuntuhkan untuk anak kecil, banyak animasi yang untuk orang
dewasa yang memiliki banyak makna yang bisa kita pelajari dari kisahnya seperti
kisah persahabatan dan sifat saling menolongnya”,, aku yang bawaannya
selalu serius tapi berkat dia yang selalu bercanda membuatku menjadi orang yang
lebih santai dan perlahan juga mulai bisa bercanda,, berkat mengenal dia aku
jadi banyak tahu tentang banyak hal yang membuat hidup lebih nikmat dan indah.
Aku benar-benar bersyukur Tuhan mempertemukanku dengannya. Dan seiring
berjalannya waktu aku menyadari bahwa aku
mencintainya, sangat mencintainya. HANY I
LOVE YOU….
HANY POV
Ippan, lelaki yang
pemikirannya tentang dunia kehidupan itu sangat sempit. Perlahan aku mulai
memperkenalkannya dengan duniaku dan berkat kesibukanku mengajari dan
memperkenalkan dia banyak hal hingga membuatku bisa melupakan Danu dan tanpa
kusadari dia telah menggantikan posisi Danu dihatiku. Aku mencintainya melebihi cintaku ke Danu. sangat mencintainya. IPPAN
I LOVE YOU….
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar