Selasa, 04 November 2014

KETIKA CINTA HARUS PERGI




“Hoaaammmm,, unnie masih ngantuk” keLuh manjaku sama kakak iparku yang membangunkanku.
“ ngak usah banyak mengeLuh,, cepat bangun!!!bukankah hari ini kamu ada ujian???nanti kamu telat”.
Aku adalah seorang mahasiswa disalah satu universitas di Bandung. Disini aku tinggaL bersama kakakku dan istrinya, sedangkan orang tuaku berada di Makassar.
“pagi Hany,, tumbenk banget kamu cepat datang”. Sapa Nhuy sahabatku.
“pagi juga, khan pagi ini ada ujian”.
“eh ntar pulang kampuz temenin aku iya???”
“Maaf say, aku ngak bisa. Pulang kampus aku mau bantuin Danu kerja tugasnya. Emannya kamu mau kemana sich???”.
“Aiiiizzzttt…. Aku mau ke butik. Tadi malam Hikmah SMS katanya pesananku sudah datang”.
“iya Maaf bangetz Nhuy sayang, aku sudah terlanjur janji mha Danu. Dw napa kamu tidak minta diantar mha Revand????”
“hmmm…. Malez ah”.
“bertengkar lagi????,,gara-gara apa lagi???”.
“iya begitulah. Kemarin aku Liat dia jalan mha cewek, aku sudah capek hadapi tingkahnya. Mungkin putus yang terbaik”.
“bicara baik-baiklah dulu dengannya, kalau dia memang tidak mau berubah, iya tendang ajha ke laut”. hehehe
Tak lama pak Mus dosen kimia pun masuk keruangan memberikan ujian. Karena mata kuliah kedua dosennya tidak masuk, akupun menelpon Danu tuk menjemputku. Danu adalah seseorang yang mengisi Hatiku 8 bulan terakhir ini. Kami bertemu di organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa Makassar).
Aku membantu Danu mengerjakan tugasnya yang numpuk. Maklumlah cowok kerjaannya kalau bukan keluyuran pasti maen game.
“sayang, bantuin donkz buat Makalah. Besok udah harus dikumpul.” Rengehnya manja padaku
“makanya punya tugas itu dikerja jangan maen game terus, Danuku sayang”.
“ ya..ya…ya… hanyku sayang”. Lalu mencium pipiku
Aku pun mulai sharing materi-materi yang berkaitan tentang judul makalahnya, buku demi buku kubaca. Danu juga ikut membantu mencari di Om google.
Tak terasa senja pun kini telah berganti menjadi gelap dan tugas Danu juga sudah selesai, saatnya untukku balik ke rumah apalagi kakakku dari tadi sudah menelponku menanyakan keberadaanku.
“halo kak”
“kamu dimana???,napa jam segini belum pulang???”
“aku lagi di rumah Nhuy kerja tugas kak, ntar lagi saya pulang”. Ucapku bohong. Iya aku dan Danu memang sudah lama pacaran tapi kakakku  dan istrinya belum mengetahuinya soalnya kakakku terlalu over protective sich. Dilarang inilah, dilarang itulah. Ngak boleh begini, ngak boleh begitu. So kalau mau keluar, seribu alasan aku gunakan untuk dapat izin. Ntahlah, Mungkin sudah segunung kebohonganku sama mereka.
“lain kali kalau mau kerja tugas di rumah temanmu bilang-bilang supaya kakak tidak khawatir”.
“iya kak”.
Setelah kakakku menutup telpon, kuelus dadaku yang dari tadi rasanya jantungku mau copot. Aku benar-benar takut kakakku bakal memarahiku soalnya aku lupa memberitahunya kalau aku akan terlambat pulang, mungkin karena aku terlalu tenggelam mengerjakan tugas-tugasnya Danu.
Seperti biasanya Danu hanya mengantarku sampai di gang tak jauh dari rumah kakakku.
“makasih sayang” ucapku
“iya sayang, sudah masuk diluar dingin”. sebelum aku pergi dia selalu mencium keningku. Dan dia akan pergi dari sana kalau aku sudah masuk dipekarangan rumah kakakku. Hemmm aku sangat bahagia memiliki kekasih seperti dia.
Bulan silih berganti, tak terasa kini hubunganku dengan danu sudah 1 tahun. Dan pastinya hubungan kami pun semakin mesra. #hehehe
Hari ini aku telat bangun gara-gara begadang kerja tugas dan kakak ipar dan kakakku juga tak ada dirumah. Kebetulan mereka tak ada kutelpon Danu untuk menjemputku.
“Hallo”. Ucapnya dengan lirih, iya pasti dia belum bangun.
“sayang bangun. Antarin aku ke campus”. Ucapku manja
“hemm,,, aku masih ngantuk sayang”
“pLease Danuku sayang, aku sudah telat nich. Bangun-bagun-bangun”. Teriakku ditelpon membangunkannya.
“iya Hany-ku sayang, tapi morning kissnya dulu”
“ummmaaaccch… aku tunggu 10 menit dari sekarang kamu sudah ada didepan pintu”.
“depan rumah???,, bukan ditempat biasa???”
“iya, mereka lagi tidak ada dirumah.”.
Dan benar saja 10 menit kemudian dia sudah didepan pintu yang menyambutku dengan senyuman manisnya yang mampu menyetrum hatiku.#hahaha :D dan aku yakin dia belum mandi itu sangat terlihat dari penampilannya yang acak-acakan. Butuh waktu 15 menit untuk sampai di campus.
“yak, tuch anak tanpa pamit langsung lari saja. Emang gue tukang ojek”. Gerutunya karena sesampainya aku langsung lari masuk kampus tanpa mengucapkan sepatah katapun padanya. Dan untungnya aku datang 1 detik lebih cepat dari dosen.
“Hany tolong kumpulkan tugas teman-temanmu”. Ucap ibu Silsia
“ini ibu dosen ngak liat apa, aku masih ngos-ngosan gini”. Gerutuku sambil manyungin bibir.
“sabar,,sabar,, orang sabar disayang Danu.hehehe”. ejek Nhuy yang duduk disampingku.
Malam ini aku, Danu, Nhuy, Revand, Hikmah, dan Hery ngumpul disebuah resto lalu ke tempat karaoke untuk rayain Anniversary 1th  aku dan Danu.
“ciieeeee,, yang sudah 1 tahun”. Ledek Hikmah
“makin dekat ajha nich ke pelaminan”. Tambah Revand
“mohon do’anya saja teman-teman”. Ucap Danu
“sudah lama iya kita ngak triple date seperti ini”. Ucapku mencoba mengalihkan pembicaraan
“iya khan kemarin ada tuch orang baru balik dari berlabuh dihati seseorang”. Ucap Nhuy yang menyindir Revand soalnya mereka sempat putus dan baru beberapa minggu ini mereka balikan. Dan ucapannya itu sontak membuat kami tertawa kecuali Revand yang hanya manyungin bibir.
Minggu pagi, aku izin ke kakak mau ke pantai refrezin dan ntah kesambet setan apa tanpa banyak nanya langsung memberiku izin, biasanya dia bakal bertanya kamu pergi mha siapa??,, pantai mana???,,. Setelah bersiap-siap aku pun menunggu Danu di Gang.
 Waktu begitu tak terasa telah banyak berlalu kini sore telah tiba. Waktu yang aku habiskan dengan Danu Hari ini membuatku sangat Bahagia. Satu persatu kejadian tadi kini memenuhi otakku seperti rol film yang sedang berputar. Saat kami Berselancar, menaiki motor jetz bersama, kejar-kejaran dipesisir pantai,, makan ice cream berdua, , main ciprat-cipratan air, membangun istana pasir, makan sambil suap-suapan, duduk dipesisir pantai sambil bersandar dibahunya dan dia melingkarkan tangannya dipinggangku memandangi sunset yang begitu indah. Pokoknya banyak hal romantic yang kami telah lakukan hari ini seakan dunia milik berdua. Dan tak lupa mengabadikan moment romantic itu dengan berselca ria.#hehehe
Aku senyum-senyum sendiri didepan NB melihat foto-foto berdua kami di pantai tadi. Dan tak kusadari kakak iparku masuk kamar.
“wawww… romantisnya”. Ucapnya yang sontak membuatku kaget.
“u..u..u…unnie”. ucapku gugup
“apa cowok ini yang selalu mengantarmu pulang???”. Ucapnya seakan menyelidik.
“i..i..iya,, unnie kok tahu kalau aku sering diantar pulang???”.
“aku sering melihat kalian dijendela, dan aku juga pernah melihatmu disebuah restoran”. Mendengar ucapan unnie Rasanya aku ingin menghilang dihadapan unnieku ini sekarang juga, rasa takut yang sejak dari tadi menyeruak kini telah menggerogoti seluruh tubuhku membuat jantungku berdetak tak sesuai irama lagi. Perlahan kuatur napasku dan kuberanikan untuk bertanya.
“jadi unnie selama ini tahu kalau aku punya pacar???”
“iya begitulah”. Sambil tersenyum
“apa kakakku juga tahu akan hal ini???”, tanyaku dengan nada harap-harap cemas gitu.
“tidak. Kakakmu tidak tahu. Aku tak pernah memberitahukannya Karena aku tahu betul sifat kakakmu” ada perasaan lega yang hadir setelah mendengar penuturan unnieku.
“apa unnie mengizinkanku pacaran??” tanyaku gugup
“asalkan pacarannya secara sehat dan tidak menganggu kuliahmu aku izinkan. Lagian kamu sudah dewasa sudah bisa membedakan yang benar dan yang salah”. Setelah Mendengar ucapannya aku langsung memeluknya.
“berjanjilah padaku untuk menjaga kepercayaan unnie”.
“iya unnie. Aku janji”. Akupun melepaskan pelukanku. Aku menceritakan semua tentang Danu, pertemuan kami, dan lainnya itu karena unnie yang memintanya.
“jadi sudah 1 tahun hubungan kalian. Sudah lama iya”. Sambil melihat foto-foto waktu anniversary kemarin.
“iya unnie”.
_ * * * _
5 bulan telah berlalu sejak kejadian malam itu, saat ini Danu sedang berada di Makassar, orangtuanya menyuruhnya pulang katanya ada hal penting yang mereka ingin bicarakan.
Sudah satu minggu aku tak mendapatkan kabar dari Danu, semenjak dia dari Makassar sifatnya berubah, dia mencoba menghindar dariku. Aku tak tahu mengapa. Hingga hubungan kami semakin hari semakin renggang. Tak ada kata putus diantara kami namun tak ada komunikasi lagi. Aku mencoba meminta penjelasannya namun dia tak pernah mau menemuiku.
2 bulan telah berlalu, rasanya Langit seakan runtuh menimpah diriku, mencabit-cabit Hatiku, mendengar Danu sudah menikah 1 minggu lalu. Tega sekali dia meninggalkanku tanpa satu katapun. Membiarkanku membeku menggantung dalam hubungan yang telah kami rajuk selama ini.
“Apa salahku Nhuy???,,mengapa dia tega ngelakuin ini????”. Aku menangis sejadi-jadinya di kamar kost sahabatku itu. Nhuy memelukku berusaha menenangkanku.
“sabar Han, ambil hikmahnya saja bahwa dia bukan Lelaki yang pantas untukmu”.
_* * *_
“hany, cepat kebawa sepupu-sepupumu sudah pada datang, sana sapa mereka”. Teriak eommaku depan pintu kamarku
Malam ini sedang diadakan pesta keluarga yang sudah menjadi tradisi keluarga kami setiap tahunnya. dimana Keluarga besar kami berkumpul dalam satu tempat dan tahun ini pestanya diadakan dirumahku. Iya sekarang aku sedang ada di Makassar, 3 hari yang lalu orangtuaku menyuruhku pulang untuk menghadiri acara ini. Dengan memakai dress biru selutut dan highless 15 cm serta rambut panjangku yang kuurai aku menyapa satu persatu keluargaku dan kini aku menghampiri sepupuku anak dari saudara laki-laki eommaku.
“Hay Lhinda. Apa kabar???”. Kamipun berpelukan
“baik-baik aja. Hemm kamu makin cantik aja Han”.
“makasih… Maaf bangetz iya Lhin, saya ngak sempat hadir diacara pernikahanmu. Dw Suamimu mana???,,kenalin donkz”.
“iya ngak apa-apa kok. Hemmm dia sedang ketoilet, ntar saya kenalin”.
“iya udah low dia udah datang bawa ke aku, aku kesana dulu iya Lin”.
Saat saya asyiek bercengkrama dengan sepupu-sepupuku yang lain, kudengar Linda memangilku, saat aku berbalik aku sangat kaget melihat cowok disampingnya begitupun cowok itu kaget melihatku.
“Hany, kenalin ini suamiku”.
Aku tambah kaget mendengar Linda memperkenalkan cowok itu sebagai suaminya. Kuatur napasku dan mencoba bersikap tenang.
“Hay, aku Hany sepupunya Linda”. Kujulurkan tanganku padanya dan mencoba tersenyum ramah.
“hay jg, aku Danu”. Jawabnya dengan suara sedikit gemetar.
“Lin, aku keatas dulu iya, HPku Lowbet”. Segera saja aku pamit dari hadapan Linda, rasanya aku akan ambruk jika lama-lama berdiri dihadapan mereka, hatiku rasanya sakit bangetz, sesak dan kurasa mataku mulai perih.
Sekarang aku sedang ada dibalkon rumahku, , kuhirup dalam-dalam udara yang ada disekitarku mencoba menghilangkan sesak dihatiku dan memandangi langit malam yang tak berbintang mencegah agar air mataku tak jatuh, dan tiba-tiba kurasakan sebuah tangan melingkar dipinggangku.
“aku merindukanmu, sangat merindukanmu Hany”.
“apa yang kamu lakukan????”. Kucoba melepaskan tangannya dari pinggangku namun dia begitu kuat memelukku.
“kumohon biarkan seperti ini sebentar saja, aku sangat merindukanmu, merindukan aroma parfummu yang selalu menghangatkan hatiku”. Kurasakan bahuku basah, iya Danu sedang menangis.
“Danu kumohon jangan lakuin ini, kita tak punya hubungan apa-apa lagi, kini kau adalah suami dari sepupuku. Dan nanti ada orang yang melihat kita, aku tak ingin menjadi perusak hubungan orang”. Diapun melepaskan pelukannya, dia membalikkan badanku membuatku harus menatap matanya yang sembab.
“Hany maafkan aku, aku tahu aku telah sangat melukai hatimu tapi aku tak punya pilihan lain Hany. Maafkan aku”.
“apakah kau tahu??,,aku seperti orang gila mencarimu kemana-mana. Aku hampir mati karena tak makan dan tak tidur hanya menangis dan menangis. Aku seperti mayat hidup selama berminggu-minggu semuanya karena sakit yang kau torehkan dalam hati ini”.
“aku tahu, aku tahu. Maafkan aku”.
“kamu tahu tapi kamu tidak menghubungiku dan membiarkanku hidup seperti itu??”.
“aku tak berani. Aku benar-benar takut untuk menghadapimu. Hatiku sangat sakit melihatmu seperti itu”.
“kamu jahat Nu. Jahat. Kamu tega lakuin ini semua padaku,,hikzhikzhikz”. Akupun tak mampu lagi membendung tangisku,, aku terperosot duduk dilantai, kurasakan Danu memelukku dan kini aku menangis menengelamkan wajahku didadanya.
“maafkan aku. Maafkan aku. Maafkan aku”. Danupun ikut menangis
Setelah beberapa saat kami terlarut dalam tangis masing-masing. Aku mencoba menarik tubuhku dari pelukannya. Kuberanikan diriku menatap wajahnya. Wajah yang selalu kurindukan. Sedikit demi sedikit danu mendekatkan wajahnya ke wajahku, diampun menciumku dan entah setan apa yang merasukiku akupun membalas ciumannya meluapkan rasa cinta dan rindu diantara kami. Seakan tersambar petir aku langsung mendorong tubuh Danu.
“kita tak boleh melakukan hal ini. Ini salah”.
Kini kami berdua duduk bersandar ditembok. Suasana diantara kami hening, tak ada yang mau berbicara. Hanya suara hembusan angin yang terdengar. Cukup lama keheningan itu sampai aku mencoba memberanikan diri berbicara.
“malam ini adalah malam terakhir kita bersama. Mulai besok dan seterusnya kamu bukan lagi kekasihku tapi sepupuku”.
“kamu tahu???,,aku memang menikahi sepupumu namun selama 3 bulan pernikahan kami aku tak pernah menganggap dia sebagai Linda tetapi menganggapnya sebagai dirimu”.
“Danu itu salah. Perasaan linda pasti terLuka jika kau memperlakukan dia seperti itu. Cukup aku yang kau sakiti jangan kau sakiti juga sepupuku”.
“aku benar-benar tak bisa melupakanmu, aku sangat mencintaimu Hany. Aku tak bisa melihat cewek lain karena dimataku hanya ada dirimu”.
“PLAKK. Sadar Danu. Kau harus bisa mempertanggungjawabkan pilihanmu. Pilihanmu untuk menikahi Linda dan meninggaLkan saya.”. mendengar kata-katanya tanpa sadar membuatku melayangkan tanganku kepipinya.
“tapi aku tak mencintai Linda. Aku mencintaimu”.
“jika benar kau mencintaiku. Buktikan”
“caranya???”
“bahagiakan Linda, terima dia dalam hidupmu, belajarlah mencintai dia, dan jadilah laki-laki yang mampu mempertanggungjawabkan keputusannya”.
“tapi”.
“tak ada tapi-tapian. Dan satu lagi, sekarang aku sudah menemukan penggantimu dihatiku. Dia baik,, suka semua yang aku suka,, pokoknya dia lebih baik darimu”. Setelah mengatakan itu aku meninggalkan Danu dan masuk kekamarku, kerebahkan tubuhku ditempat tidur.
“tok,, tok,, tok…Hany bisa aku masuk????”.
“iiiya…masuk saja, pintunya tidak dikunci kok”. Aku gugup mendengar suara Linda.
Linda duduk dipinggir tempat tidurku. Aku bangun dari tempat tidur dan ingin melangkahkan kakiku ke lemari riasku ingin memperbaiki make upku yang kuyakini sudah tak karuang tapi langkahku terhenti saat Linda berhambur memelukku.
“Maafkan aku,, maafkan aku Hany..hikzzhikzz”.
“Lin, ada apa???,,kenapa kamu minta maaf??”. Kududukkan kembali dia ditempat tidur dan akupun duduk disampingnya.
“Maafkan aku. Karena aku kamu dan mas Danu harus menderita seperti ini”.
“Maksudmu???”.
“aku mendengarkan semua pembicaraan kalian tadi”. DEG,, jantungQ serasa disetrum Listrik 100 watt.
“tidak lama saat kamu naik keatas, aku melihat mas Danu juga naik. Dari awal kalian bertemu tadi aku sudah merasakan ada keganjalan dan aku mulai mengingat-ingat nama cewek yang selalu disebut-sebut mas Danu itu sama dengan namamu, jadi untuk memastikannya akupun berinisiatif untuk mengikuti mas Danu”.
 “Han. kamu tahu, Mas Danu sering bangetz salah memanggil namaku dengan namamu. Dia sering sekali mengingau memanggil namamu”.
Aku benar-benar syock mendengar kata-kata Linda. Mulutku terasa kaku untuk mengucapkan satu kata saja.
“Maafkan aku. aku tak bermaksud mengusik rumh tanggamu”.
“tidak. Kamu tak sepantasnya meminta maaf. Justru aku yang harus minta maaf telah merebut dia darimu”.
“itu bukan salahmu. Mungkin kami memang ditakdirkan tak berjodoh”.
                              3 TAHUN KEMUDIAN    
Malam ini adalah malam pertunanganku. Calon tunanganku itu adalah lelaki yang selama ini menemaniku saat-saat aku mencoba move on dari Danu. Walaupun kami sudah saling kenal dekat ± 3 tahun tapi hubungan kami baru berjalan sekitar 1 tahun 7 bulan, soalnya dia butuh waktu 1 tahun lebih untuk menjadikanku kekasihnya.
Dari arah pintu kulihat seorang wanita dan lelaki yang menggendong seorang bocah mungil yang mungkin umurnya sekitar 2 tahun menghampiriku.
“selamat iya sepupuku sayang,, hemm kangen bangetz lama ngak bertemu”. Lhinda datang memberikanku ucapan dan memelukku.
“selamat iya Hany,. Lama tak bertemu”. Ucap Danu padaku
“makasih. Ini anak kalian???”. Walau masih sedikit canggung berhadapan dengan mereka tapi aku berusaha bersikap seolah-olah tak pernah ada masalah diantara kami.
“yeapz….buah cinta kami”. Jawab Danu sambil merangkul istrinya dan tersenyum padaku, aku bahagia melihat mereka bahagia. Sepertinya Danu sudah mulai mencintainya.
“siapa namanya??”.
“Lihanda rahayu putri Danuarta. Dipanggilnya Ayu dan arti Lihanda adalah singkatan dari Linda,,Hany,,dan Danu,itu nama yang diberikan oleh sang ayah”. jelAs Lhinda panjang Lebar
“kok namaku ikut terselip???”.
“iya,, aku senggaja menyelipkan namamu agar ketika dia besar bisa seCantik dirimu”. Jawab Danu
“oh iya, kenalin ini Ippan”.
“Danu”
“Linda…Dw gimana ceritanya kalian bisa kenal??”.
“ceritanya cukup tragis”
“yak,, jangan katakan atau saya batalkan pertunangan ini??”. Ancamku tapi Ippan tak mengubris ancamanku dan tetap saja menceritakannya.
“saat itu aku sedang berjalan-jalan digang sekitar rumahku mau pergi ketaman terus aku lihat cewek dari arah berlawanan dia seperti mayat hidup gitu dan kemudian dia terpeleset jadi aku tolongin, dia hanya memandangku dengan tatapan kosong lalu melanjutkan jalannya kembali. Esoknya begitu aku bertemu dia lagi dan masih dengan kondisi yang sama tak ada semangat hidup, dia terus berjalan hingga akhirnya pingsan didekat rumahku terus aku bawa kerumah dan dari itulah kami mulai dekat”.
sekilas aku melirik kearah Danu dan kuLihat dia hanya menundukkan kepalanya saat Ippan menceritakan kronologi pertemuan kami. Inilah alasanku mengapa aku melarang Ippan menceritakannya, aku tak ingin Danu merasa bersalah. Aku pergi meninggalkan mereka bertiga tanpa mengucapkan satu katapun dan aku tahu Ippan menyadari kalau aku lagi kesal saat ini karena dia mengikutiku hingga kekamar.
“Sayang, kamu marah??”.
“kamu tahu khan, setiap aku melarangmu melakukan sesuatu itu pasti karena ada alasannya”.
“iya. Memang kesalahan apa yang telah kulakukan”.
“kamu tahukan kisahku dan mantanku Danu dan lelaki tadi adalah Danu mantanku. Aku melarangmu menceritakannya karena aku tak ingin dia merasa bersalah dan membuat hubungannya dengan istrinya tak nyaman, demi kenyamanan mereka 3 tahun aku tak menginjakkan kakiku dikota kelahiranku, demi mereka aku rela tinggal jauh dari keluargaku”.
“maafkan aku sayang”. Ippan menarikku dalam pelukannya, dia sangat tahu tentangku yang tak ingin menjadi sumber masalah buat orang lain, yang selalu ingin melihat orang disekitarnya bahagia walau itu melukai diriku sendiri.
Sebuah cincin berlian kinipun telah menghiasi jari manisku. Saat aku sedang berjalan mau bergabung dengan teman-temanku kulihat Danu memanggilku dan menghampiriku.
“selamat iya Hany, telah menemukan lelaki yang jauh lebih baik dariku”.
“Makasih Nu, aku harap kamu dan Linda bisa bahagia selamanya. Aku senang melihat kalian malam ini, tak seperti 3 tahun yang lalu”.
“makasih Han, aku akui dalam hatiku dirimu masih ada namun seiring berjalannya waktu aku mulai belajar mencintainya dan aku akan selalu berusaha untuk mencintai Linda seutuhnya”.
“aku senang mendengarnya. Dw kenapa kamu menyelipkan namaku didalam nama putrimu????”.
“tadi kan aku sudah katakan alasannya”.
“Danu, aku mengenalmu bukan dalam waktu sebentar. Jadi aku tahu bukan itu alasan sebenarnya”
“iya,,ya…aku menyelipkan namamu sebagai tanda Cintaku padamu, agar aku bisa mengenang dan mengabadikan bahwa cintaku padamu sungguh besar”.
“apakah Linda tahu tentang hal ini??”.
“walaupun aku tak memberitahukannya aku yakin dia tahu”.
“aku merasa tidak enak padanya”
“hal itu tak usah kau pikirkan.. dw gimana pekerjaanmu di AMRIK???”.
“Alhamdulillah berjalan sukses”.
“Han,, sampai kapan kamu akan menghindar hidup disekeliling kami??”.
“entahLah”
“kembalilah,, jangan siksa dirimu seperti itu. Aku mengenalmu dengan baik. Aku tahu kamu tidak bisa tinggal jauh dari keluargamu. Jika kau terus seperti itu, bukannya membuat kami nyaman tapi malahan membuat kami merasa tambah bersalah. mari kita membangun hubungan keluarga yang baik.
“akan aku pikirkan,, aku ingin memastikan dulu bahwa kehadiranku memang takkan menganggu kalian”.
_* * *_
POV IPPAN
Hany, hanya seorang gadis rapuh diawal pertemuanku dan aku hanya cowok  culun yang kerjaannya setiap hari hanya berkutik dengan buku-buku pelajaran. Tapi semenjak mengenal dia hidupku berubah 3600C. Dia mengubah penampilanku,, mengajakku menikmati dunia luar setiap weekend, memperkenalkanku dengan dunia korea yang menurutku buang-buang waktu tapi kata-katanya membuatku berfikir kembali “kita terkadang bisa menemukan kebahagiaan dan arti sebuah hidup dibalik sebuah drama korea, dan kita juga bisa terhibur dengan lagu-lagu korea,,  memperkenalkanku dengan film-film animasi yang dulunya menurutku hanya tontonan anak kecil tapi kata-katanya menyadarkanku “tak semua animasi diperuntuhkan untuk anak kecil, banyak animasi yang untuk orang dewasa yang memiliki banyak makna yang bisa kita pelajari dari kisahnya seperti kisah persahabatan dan sifat saling menolongnya”,, aku yang bawaannya selalu serius tapi berkat dia yang selalu bercanda membuatku menjadi orang yang lebih santai dan perlahan juga mulai bisa bercanda,, berkat mengenal dia aku jadi banyak tahu tentang banyak hal yang membuat hidup lebih nikmat dan indah. Aku benar-benar bersyukur Tuhan mempertemukanku dengannya. Dan seiring berjalannya waktu aku menyadari bahwa aku mencintainya, sangat mencintainya. HANY I LOVE YOU….
HANY POV
Ippan, lelaki yang pemikirannya tentang dunia kehidupan itu sangat sempit. Perlahan aku mulai memperkenalkannya dengan duniaku dan berkat kesibukanku mengajari dan memperkenalkan dia banyak hal hingga membuatku bisa melupakan Danu dan tanpa kusadari dia telah menggantikan posisi Danu dihatiku. Aku mencintainya melebihi cintaku ke Danu. sangat mencintainya. IPPAN I LOVE YOU….
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Karena Aku Berbeda

Aku tetap hanyalah manusia dengan kekurangan fisik yang nyata. Fakta yang tak dapat aku hindari. Bagaimanapun aku berusaha bersikap bi...