Kamis, 06 November 2014

KECELAKAAN PEMBAWA CINTA

     

   Senja telah berlalu, kini langit malam penuh dengan taburan bintang-bintang yang sedang memancarkan pesona keindahannya, yang mampu mendamainkan dan menenangkan fikiran. Sebongkaah senyum tergambar dari seorang gadis cantik yang sedang asyik memandangi bintang-bintang itu dibalik jendela kamarnya. Tiba-tiba sebuah lagu dari INFINITE boyband asal korea selatan yang berjudul BE MINE mengusiknya, gadis itu segera mengambil HPnya yang sedang bordering itu.
            “Halo”
            “malam sayang,,lagi apa nich?”.
            “hemm, lagi asyik liatin bintang di langit tapi seseorang mengusiknya”.
            “maaf dech sudah ganggu sayangku. Dw besok kamu berangkat jam berapa    sayang?”.
            “sekitar jam 10 pagi sayang. Kamu bisakan antarin aku?”.
            “pasti bisa donkz, apa sich yang tidak buat kamu sayang. Kalau kamu minta bintang sekalipun pasti aku akan memetiknya untukmu tapi dalam mimpi saja…hahaha”.
            Percakapan mereka terus berlanjut dan sekali-kali suara tertawa terdengar memecahkan kesunyian malam yang semakin larut.
            Hari ini yuna akan pulang kekampung halamannya di Yogyakarta. Dewa mencium kening kekasihnya itu dengan penuh perasaan sayang dan Yuna mencium tangan Dewa sebelum menaiki bis.
            “jangan nangis donkz sayangku, saya hanya pergi 1 bulan kok. I will be back my honey SO wait me”.
            “I don’t cry my honey. I will wait you always. Becarefull and good bye My honey”.
            Begitulah percakapan singkat  antara Dewa dan Yuna melalui pesan singkat (SMS) setelah Yuna naik bis.
            Disamping kiri yuna duduk seorang cowok. Perjalanan antara Bandung-Yogyakarta membutuhkan waktu ±20 jam. Dan 5 jam telah berlalu namun tak ada tegur sapa diantara mereka berdua, sedangkan tempat duduk disebelah kanannya diisi seorang cowok dan cewek, mereka sedang asyik bercanda gurau dan tertawa. Yuna terkadang ingin ikut tertawa mendengar candaan mereka berdua yang begitu lucu namun ditahannya. Tiba-tiba cowok disamping kirinya berbicara.
            “kalau mau tertawa, tertawa saja. Tidak ada yang melarang kok”. Seolah-olah tahu keadaan Yuna.
            Yuna berbalik kearahnya lalu menyunggingkan senyum kesal. Namun cowok itu tetap melanturkan kata-kata kasarnya.
“kenapa??kamu kesal??marah??jengkel dengan kata-kataku??,urusanmu”.
“kamu kenapa sich dari tadi nyolot banget??,kepo amat sich”.
Perang mulutpun terjadi walau hanya sebentar. Suasana kembali diam. Mereka berdua sibuk dengan kegiatan masing-masing dan tiba-tiba bis yang mereka tumpangi terguncang dan terjung kedalam jurang. Hanya teriakan histeris para penumpang yang terdengar bergema, suasana dalam bis benar-benar kacau, penumpang terlempar kesana kemari. Setelah menabrak pohon besar akhirnya bis berhenti berguling. Sebagian besar penumpang sudah tak sadarkan diri dan beberapa orang meraung kesakitan. Yuna yang berada didekat jendela berusaha keluar dari dalam bis, dan tak jauh didekatnya seorang cowok juga sedang berusaha untuk keluar. Tiba-tiba dari arah depan Yuna melihat kobaran api, dia segera mendekati cowok itu dan membantunya keluar dan menyeretnya menjauhi mobil karena kaki cowok tersebut terluka dan baru beberapa langkah jauhnya bis pun meledak tapi untungnya mereka berlindung dibalik pohon besar. Satu jam kemudian mereka berusaha keluar dari jurang namun karena kelelahan dan dengan kondisi tubuh mereka yang penuh dengan luka-luka mereka terjatuh dan terguling jauh kedalam jurang dan mereka tak sadarkan diri beberapa waktu lamanya. Yuna yang lebih dulu sadar mencoba menyadarkan cowok yang bersamanya jatuh yang berada tidak jauh darinya.
“ Hey,bangun,bangun,bangun.!!!. sambil menepuk-nepuk pipi sicowok
“haduuuh, kakiku sakit sekali”. Keluh sicowok setelah sadar
“tunggu iya aku cari tempat buat kita istirahat”.
“ya. Maaf saya membuatmu kesusahan”. Yuna hanya membalasnya dengan senyum.
Mereka berdua istirahat disebuah gua kecil yang ditemukan Yuna tak jauh dari tempat mereka pingsan. Malam semakin larut namun mereka tak ada yang bisa tidur karena seluruh badan mereka terasa sakit dan dibawah sinar rembulan yang samar-samar karena terhalang pohon mereka hanya bisa meringis kesakitan.
“maaf iya, tadi diatas bis saya bersikap kasar”.
“tidak apa-apa kok (sambil tersenyum). Aku Yuna”. Sambil menyulurkan tanga.
“Oska”. Membalas tangan Yuna
“gimana kakimu??,,sakitnya masih terasa banget iya??
“sudah sedikit lebih baik dari sebelum diobati. Makasih ya Yuna”. (saat Yuna mencari tempat untuk istirahat dia menemukan tumbuhan yang dia ketahui dapat menghilangkan rasa sakit).
“sama-sama. Oska kamu kok nangis???? “. Tanya Yuna panic
“aku ingin mati saja”.
“OSKA!!!tidak baik ngomong gitu. Kita harus kuat bertahan dengan keadaan ini. Jangan menyerah dan putus asa gitu donk. Kita pasti bisa keluar dari tempat ini dan berkumpul lagi dengan keluarga kita”.
“buat apa kembali jika orang yang kita sangat sayangi dan cinta sudah tak ada lagi?”.
“maksud kamu apa?”.
“kamu ingat cewek yang asyik bercanda gurau disampingmu?”>
“ya, aku ingat. Memang dia siapa?”.
“dia kekasihku, kami sudah 3 tahun pacaran. Cowok yang bersamanya adalah sepupunya namun mereka dijodohkan walaupun mereka berdua tidak setuju, tapi melihat tingkah laku mereka membuatku cemburu dan melampiaskannya kekamu”.
“astagafirullah. Kamu yang sabar iya. Aku mengerti perasaanmu tapi kamu tetap harus hidup demi orang  tuamu, kamu begitu sedih kehilangan dia dan orang tuamu juga akan merasa sedih seperti yang kamu rasakan karena kehilanganmu. Apakah kamu tega membiarkan mereka merasakan kesedihan seperti yang kamu rasakan?”>
“TIDAK”.
“kalau begitu tetaplah hidup. Aku yakin Tuhan akan mengirimkanmu bidadari yang jauh lebih baik darinya SO ikhlaskan kepergiannya biarkan dia tenang dialamnya. FIGHTING”.
Yuna dan Oska ditemukan dipinggir jalan saling berpegangan tangan tergeletak tak berdaya setelah 5 hari tak makan dan minum . 3 hari kemudian Yuna baru sadarkan diri dan disampingnya dengan setia Dewa menjaganya.
“Yun, kamu jangan banyak gerak dulu, kondisimu masih lemah”.
“tidak apa-apa kok Wa. Kamu sejak kapan ada disni?”.
“kemarin sore setelah dapat kabar saya langsung berangkat kesini”.
“makasih sayang. Dw Oska dirawat diruangan mana?,dan bagaimana kondisinya?.
“orang tuanya sudah memindahkannya kerumah sakit di Jakarta. Saya dengar sampai tadi malam dia juga belum sadar dan kondisinya cukup parah gitu”.
“ya Allah, kasihan sekali Oska. Saya harap dia akan baik-baik saja”. (menyadari pacarnya cemburu, Yuna pun menceritakan musibah yang dialam Oska).
Dan dirumah sakit yang berbeda Oska juga sudah tersadar walaupun dia harus mendapatkan perawatan serius pada kakinya.
“Mama, Yuna dirawat dimana?”>
“Yuna siapa sayang?”.
“Yuna, cewek yang selamat dari kecelakaan bersama saya Ma”.
“Mama tidak tahu sayang. Kamu jangan banyak pikiran dulu. Soal Yuna nanti mama cari tahu”.
“ya Ma. Andaikan bukan karena Yuna pasti Oska takkan ada disini sekarang,dia yang telah menyelmatkanku”.

2 TAHUN KEMUDIAN
Seorang dokter muda yang begitu dikagumi oleh staf RS dn sangat disukai oleh pasien sedang bersantai diruangannya didepan laptop dan jemarinya dengan lihai memencet keyboar. Tiba-tiba  datang seorang perawat.
“Dokter, diruang rawat mawar ada pasien yang harus diperiksa”.
Sang dokterpun segera beranjak dari tempat duduknya, dibalik jaz putihnya wajah tampangnya begitu mempesona dan dengan didampingi dua orang perawat mereka berjalan menuju ruang rawat mawar. Tak jauh dari ruang rawat mawar dokter berpapasan dengan dua orang cewek yang asyik berbincang-bincang.
“Des, Yuna memang cewek yang sangt kuat ya,! Dia masih bisa tertawa dihadapan kita padahal masalah ini sangat menghancurkan hatinya”.
“hemm….sampai-sampai dia pingsan padahal sebelumnya dia tidak pernah pinsang apalagi sampai masuk RS”.
“kalau dibayangin nich ya, semua cewek juga bakalan syok karena masalah in. bulan depan sudah mau tunangan tpi kekasih malah mendekam dipenjara karena kasusyang sangat dibencinya pula”.
Sang dokter berhenti sejenak mendengar nama Yuna, sebelum melanjutkan langkahnya. Dibalik pintu terdengar suara tawa dari seorang gadis. Dokter dan pasien saling menatap begitu lama tanpa berkedip, tanpa kata membuat orang disekitarnya heran.
“YUNA”. Ucapnya Antusias
“OSKA”.
“beneran ini kamu Yun???,(Yuna hanya mengangguk karena kaget Oska langsung memeluknya. Kepala orang-orang disekitarnya pasti sudah  dipenuhi dengan tanda Tanya).
“Yun, aku piker tak akan pernah bertemu denganmu lagi. Setelah kecelakaan itu aku terus mencarimu ±1 tahun tapi tak ada hasil akhirnya aku menyerah dech. Dw kamu sakit apa sich?”.
“aku baik-baik aja kok hanya saja kemarin aku sempati pingsan because a problem make me Syock. Jadi ternyata kamu seorang dokter sekarang?”.
“yeah begitulah. Seorang dokter yang 2 tahun lalu diselamatkan dan dirawat oleh seorang gadis cantik yang suka menguping pembicaraan orang lai.hahaha”.
“Oskaaaaa (sambil melirik tajam Oska).! Daripada kamu Kepo 9balas Yuna sambil menjulurkan Lidahnya)”.
“Egepe!1.udah ah, aku mau periksa kamu dulu. (Oskapun memulai memeriksa Yuna untuk memastikan kondisi kesehatannya).
“gimana dok??,kapan saya boleh pulang?”.
“kondisimu sudah stabil jadi kamu sudah boleh pulang sekarang”.
“makasih ya dokter Oska”.
“hemmm…masama. Baik-baik ya Yun,!. B’coz Yuna yang aku kenal punya banyak motivasi untuk tetap hidup dan dia juga seorang gadis yang tegar dan kuat . apapun masalahmu aku yakin kamu punya cara yang bijak untuk menyelesaikannya, iyakan Yuna??”. (Yuna hanya mengangguk dan tersenyum)
Pertemuannya dengan Oska hari ini cukup menghibur Yuna dan sesaat membuatnya lupa dengan masalahnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 02.10 wita, namun Yuna belum tidur, tangannya asyik menari-nari diatas sebuah kertas. Tak lama kemudian dengan suara yang pelan bait dei bait puisi terucap dari bibir mungilnya.
BINTANG-Qu
Oh bintangku…
Cahayamu tertutupi awan gelap
Badai yang begitu dahsyat
Fakta yang begitu sulit untuk kucerna
Menghancurkan hatiku berkeping-keping
Menyayat-nyayat jantungku
Mengiris-iris nadiku, dan
Mencincang-cincang tubuhku
Oh sakitnya…
Kata-katapun tak mampu menggambarkannya
Mulut ini terasa terkunci
Begitu sakitnya…
Air matapun tak bisa mengekspresikannya
Hanya diam membeku bagaikan mayat
Bintangku…
Mengapa??,,mengapa???
Kau ciptakan badai ini???
Apakah kamu tahu betapa sakitnya???
Ini lebih sakit daripada terguling diatas besi tajam yang panas.
Ini lebih sakit daripada tertusuk seribu anak panah yang runcing
Sakit,,sakit,,sangat sakit…
Membuatku lemah tak berdaya
Andai aku bisa memilih
Aku lebih rela kau bunuh
Daripada kau sakiti seperti ini
Bintangku,,bintangku
Kini engkau telah hilang
Tenggelam dibalik badai.

3 BULAN KEMUDIAN
Sejak pertemuan mereka di rumah sakit, hubungan Yuna dan Oska semakin dekat dan lebih sering bersama. Hari ini mereka menghabiskan waktu bersama dipantai. Setelah capek main Sky merekapun berbaring memandangi langit sambil ngobrol.
“Yun, maaf bukannya mau ikut campur Cuma dari dulu aku penasaran tapi aku tidak berani bertanya. Kenapa kamu putus sama pacarmu?”.
“hemmm…ceritanya begitu tragis. Sebulan sebelum pertunanganku, kekasihku tertangkap karena kasus Narkoba dan aku adalah seorang duta anti narkoba yang sangat benci dengan seoarang pengedar dan pemakai narkoba”.
“mengapa kamu segitu bencinya???”.
“karena itu mengingatkanku akan kematian kakakku 7 tahun yang lalu. Kakakku seorang siswa SMA kelas 3 sedangkan aku masih kelas 1 SMA. Kakakku punya seorang teman bernama Dimas, dia seorang pengedar dan pemakai narkoba dan dia mencoba membujuk kakakku bergabung namun kakakku tidak mau. Malam itu kakakku menjemputku dirumah teman dan diperjalanan pulang si Dimas menghadang kami dan ketika kakakku turun dari mobil, dia langsung ditikam beberapa kali. Kakakku meninggal dalam pangkuanku dan sejak itulah aku membenci dan denmdam pada semua pengedar dan pemakai narkoba. Dan selain itu Dimas dan Dewa sodara sepupu menambah alasanku untuk tak melanjutkan hubunganku dengannya”.
“ Maaf karena  aku telah mengingatkanmu pada peristiwa pahit tentang kakakmu”.
“tidak apa-apa kok, aku baik-baik saja”.(sambil menepuk pundak Oska lalu berdiri mengambil dua gelas jus)
Hari ini seminggu setelah kebebasan Dewa. Dia mencoba menemui Yuna. 1 jam dia menunggu didepan tempat kerja Yuna. Hari ini Oska tidak datang menjemput Yuna seperti biasanya. Ketika Yuna menunggu taksi tiba-tiba dia medengar seseorang memanggilnya dan berbalik.
“Dewa”. (gumamnya dan cowok tersebut terus menghampirinya)
“apa kabar Yun???”.
“aku baik-baik saja. Kapan kamu bebas?”.
“seminggu yang Lalu. Yun, aku ingin membicarakan sesuatu padamu, apa kamu punya wakyu?”.
“Maaf Wa, aku tidak bisa. Aku harus pulang sekarang”. (memanggil taksi)
“Yun, aku minta maaf. Please, maafin aku.!!,. Dewa mengejar taksi yang dinaiki Yuna dan mengetuk-ngetuk jendelanya.
“Stop pak”. (Yuna turun dari taksi menemui Dewa), “aku sudah maafin kamu kok dan aku harap kamu jangan pernah temui aku lagi. Diantara kita tak ada hubungan apa-apa lagi”. (Yuna kemudian kembali ke taksi dan Dewa hanya diam dan air matanya kini bercucuran mendengar kata-kata Yuna).
6 rembulan telah berlalu. Tanpa sadar cintapun bersemi dihati Yuna dan Oska. Kebersamaan mereka selama ini telah mengukir kisah cinta sepasang anak manusia walaupun diantara mereka tak ada kata cinta yang terucap dan tak ada ikatan hubungan yang mengikat,. Namun hati mereka telah berbicara dan menciptakan rasa saling mencintai dan saling menyanyangi satu sama lain yang sangat luar biasa. Yuna telah menggantikan posisi Winda dihari Oska dan begitu pula sebaliknya, Oska telah menggantikan posisi Dewa dihati Yuna.
Malam ini sinar bulan purnama kembali hadir menyinari bumi ini ditemani bintang-bintang yang mempesona disekelilingya. Dan dua sejoli sedang asyik menikmati pemandangan indah itu.
“Yun, mungkin inilah hikmah dibalik kecelkaan itu”.
“hemmm…. Andai bukan karena kecelakaan itu kita takkan pernah kenal “. (memalingkan pandangannya kearah Oska lalu tersenyum)
“Yun, aku ingin mengatakan sesuatu padamu”.
“katakana saja Ka”. (kembali memandangi langit)
“Suara ombak mrngiringi, langit, bumi, dan laut menjadi saksi YUNA I LOVE YOU” (sambil menggenggam kedua tangan Yuna lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil)
 “YOU WILL MERRY ME???”.
Yuna terdiam terpaku dan tak terasa kedua pipinya telah basah oleh butir-butir bening yang jatuh dari matanya.
“YUNA YOU WILL MERRY ME???” ( ucap Oska sekali lagi dan Yuna hanya bisa mengangguk kemudian Oska memakaikan cincin kejari manis Yuna setelah itu Yuna langsung memeluk Oska)
“makasih Yun, kamu adalah bidadari yang dikirim Tuhan unttukku”. (Yuna mempererat pelukannya begitupun dengan Oska).
THE END



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Karena Aku Berbeda

Aku tetap hanyalah manusia dengan kekurangan fisik yang nyata. Fakta yang tak dapat aku hindari. Bagaimanapun aku berusaha bersikap bi...