Senja telah berlalu, kini langit malam penuh dengan
taburan bintang-bintang yang sedang memancarkan pesona keindahannya, yang mampu
mendamainkan dan menenangkan fikiran. Sebongkaah senyum tergambar dari seorang
gadis cantik yang sedang asyik memandangi bintang-bintang itu dibalik jendela
kamarnya. Tiba-tiba sebuah lagu dari INFINITE boyband asal korea selatan yang
berjudul BE MINE mengusiknya, gadis itu segera mengambil HPnya yang sedang
bordering itu.
“Halo”
“malam
sayang,,lagi apa nich?”.
“hemm,
lagi asyik liatin bintang di langit tapi seseorang mengusiknya”.
“maaf
dech sudah ganggu sayangku. Dw besok kamu berangkat jam berapa sayang?”.
“sekitar
jam 10 pagi sayang. Kamu bisakan antarin aku?”.
“pasti
bisa donkz, apa sich yang tidak buat kamu sayang. Kalau kamu minta bintang
sekalipun pasti aku akan memetiknya untukmu tapi dalam mimpi saja…hahaha”.
Percakapan
mereka terus berlanjut dan sekali-kali suara tertawa terdengar memecahkan
kesunyian malam yang semakin larut.
Hari ini
yuna akan pulang kekampung halamannya di Yogyakarta. Dewa mencium kening
kekasihnya itu dengan penuh perasaan sayang dan Yuna mencium tangan Dewa
sebelum menaiki bis.
“jangan
nangis donkz sayangku, saya hanya pergi 1 bulan kok. I will be back my honey SO
wait me”.
“I don’t
cry my honey. I will wait you always. Becarefull and good bye My honey”.
Begitulah
percakapan singkat antara Dewa dan Yuna
melalui pesan singkat (SMS) setelah Yuna naik bis.
Disamping
kiri yuna duduk seorang cowok. Perjalanan antara Bandung-Yogyakarta membutuhkan
waktu ±20 jam. Dan 5 jam telah berlalu namun tak ada tegur sapa diantara mereka
berdua, sedangkan tempat duduk disebelah kanannya diisi seorang cowok dan
cewek, mereka sedang asyik bercanda gurau dan tertawa. Yuna terkadang ingin
ikut tertawa mendengar candaan mereka berdua yang begitu lucu namun ditahannya.
Tiba-tiba cowok disamping kirinya berbicara.
“kalau
mau tertawa, tertawa saja. Tidak ada yang melarang kok”. Seolah-olah tahu
keadaan Yuna.
Yuna
berbalik kearahnya lalu menyunggingkan senyum kesal. Namun cowok itu tetap
melanturkan kata-kata kasarnya.
“kenapa??kamu kesal??marah??jengkel dengan
kata-kataku??,urusanmu”.
“kamu kenapa sich dari tadi nyolot banget??,kepo amat
sich”.
Perang mulutpun terjadi walau hanya sebentar. Suasana
kembali diam. Mereka berdua sibuk dengan kegiatan masing-masing dan tiba-tiba
bis yang mereka tumpangi terguncang dan terjung kedalam jurang. Hanya teriakan
histeris para penumpang yang terdengar bergema, suasana dalam bis benar-benar
kacau, penumpang terlempar kesana kemari. Setelah menabrak pohon besar akhirnya
bis berhenti berguling. Sebagian besar penumpang sudah tak sadarkan diri dan
beberapa orang meraung kesakitan. Yuna yang berada didekat jendela berusaha
keluar dari dalam bis, dan tak jauh didekatnya seorang cowok juga sedang
berusaha untuk keluar. Tiba-tiba dari arah depan Yuna melihat kobaran api, dia
segera mendekati cowok itu dan membantunya keluar dan menyeretnya menjauhi
mobil karena kaki cowok tersebut terluka dan baru beberapa langkah jauhnya bis
pun meledak tapi untungnya mereka berlindung dibalik pohon besar. Satu jam
kemudian mereka berusaha keluar dari jurang namun karena kelelahan dan dengan
kondisi tubuh mereka yang penuh dengan luka-luka mereka terjatuh dan terguling
jauh kedalam jurang dan mereka tak sadarkan diri beberapa waktu lamanya. Yuna
yang lebih dulu sadar mencoba menyadarkan cowok yang bersamanya jatuh yang
berada tidak jauh darinya.
“ Hey,bangun,bangun,bangun.!!!. sambil menepuk-nepuk pipi
sicowok
“haduuuh, kakiku sakit sekali”. Keluh sicowok setelah
sadar
“tunggu iya aku cari tempat buat kita istirahat”.
“ya. Maaf saya membuatmu kesusahan”. Yuna hanya
membalasnya dengan senyum.
Mereka berdua istirahat disebuah gua kecil yang ditemukan
Yuna tak jauh dari tempat mereka pingsan. Malam semakin larut namun mereka tak
ada yang bisa tidur karena seluruh badan mereka terasa sakit dan dibawah sinar
rembulan yang samar-samar karena terhalang pohon mereka hanya bisa meringis
kesakitan.
“maaf iya, tadi diatas bis saya bersikap kasar”.
“tidak apa-apa kok (sambil tersenyum). Aku Yuna”. Sambil
menyulurkan tanga.
“Oska”. Membalas tangan Yuna
“gimana kakimu??,,sakitnya masih terasa banget iya??
“sudah sedikit lebih baik dari sebelum diobati. Makasih
ya Yuna”. (saat Yuna mencari tempat untuk istirahat dia menemukan tumbuhan yang
dia ketahui dapat menghilangkan rasa sakit).
“sama-sama. Oska kamu kok nangis???? “. Tanya Yuna panic
“aku ingin mati saja”.
“OSKA!!!tidak baik ngomong gitu. Kita harus kuat bertahan
dengan keadaan ini. Jangan menyerah dan putus asa gitu donk. Kita pasti bisa
keluar dari tempat ini dan berkumpul lagi dengan keluarga kita”.
“buat apa kembali jika orang yang kita sangat sayangi dan
cinta sudah tak ada lagi?”.
“maksud kamu apa?”.
“kamu ingat cewek yang asyik bercanda gurau
disampingmu?”>
“ya, aku ingat. Memang dia siapa?”.
“dia kekasihku, kami sudah 3 tahun pacaran. Cowok yang
bersamanya adalah sepupunya namun mereka dijodohkan walaupun mereka berdua
tidak setuju, tapi melihat tingkah laku mereka membuatku cemburu dan
melampiaskannya kekamu”.
“astagafirullah. Kamu yang sabar iya. Aku mengerti
perasaanmu tapi kamu tetap harus hidup demi orang tuamu, kamu begitu sedih kehilangan dia dan
orang tuamu juga akan merasa sedih seperti yang kamu rasakan karena
kehilanganmu. Apakah kamu tega membiarkan mereka merasakan kesedihan seperti
yang kamu rasakan?”>
“TIDAK”.
“kalau begitu tetaplah hidup. Aku yakin Tuhan akan
mengirimkanmu bidadari yang jauh lebih baik darinya SO ikhlaskan kepergiannya
biarkan dia tenang dialamnya. FIGHTING”.
Yuna dan Oska ditemukan dipinggir jalan saling
berpegangan tangan tergeletak tak berdaya setelah 5 hari tak makan dan minum .
3 hari kemudian Yuna baru sadarkan diri dan disampingnya dengan setia Dewa
menjaganya.
“Yun, kamu jangan banyak gerak dulu, kondisimu masih
lemah”.
“tidak apa-apa kok Wa. Kamu sejak kapan ada disni?”.
“kemarin sore setelah dapat kabar saya langsung berangkat
kesini”.
“makasih sayang. Dw Oska dirawat diruangan mana?,dan
bagaimana kondisinya?.
“orang tuanya sudah memindahkannya kerumah sakit di
Jakarta. Saya dengar sampai tadi malam dia juga belum sadar dan kondisinya
cukup parah gitu”.
“ya Allah, kasihan sekali Oska. Saya harap dia akan
baik-baik saja”. (menyadari pacarnya cemburu, Yuna pun menceritakan musibah
yang dialam Oska).
Dan dirumah sakit yang berbeda Oska juga sudah tersadar
walaupun dia harus mendapatkan perawatan serius pada kakinya.
“Mama, Yuna dirawat dimana?”>
“Yuna siapa sayang?”.
“Yuna, cewek yang selamat dari kecelakaan bersama saya
Ma”.
“Mama tidak tahu sayang. Kamu jangan banyak pikiran dulu.
Soal Yuna nanti mama cari tahu”.
“ya Ma. Andaikan bukan karena Yuna pasti Oska takkan ada
disini sekarang,dia yang telah menyelmatkanku”.
2 TAHUN KEMUDIAN
Seorang dokter muda yang begitu dikagumi oleh staf RS dn
sangat disukai oleh pasien sedang bersantai diruangannya didepan laptop dan
jemarinya dengan lihai memencet keyboar. Tiba-tiba datang seorang perawat.
“Dokter, diruang rawat mawar ada pasien yang harus
diperiksa”.
Sang dokterpun segera beranjak dari tempat duduknya,
dibalik jaz putihnya wajah tampangnya begitu mempesona dan dengan didampingi
dua orang perawat mereka berjalan menuju ruang rawat mawar. Tak jauh dari ruang
rawat mawar dokter berpapasan dengan dua orang cewek yang asyik
berbincang-bincang.
“Des, Yuna memang cewek yang sangt kuat ya,! Dia masih
bisa tertawa dihadapan kita padahal masalah ini sangat menghancurkan hatinya”.
“hemm….sampai-sampai dia pingsan padahal sebelumnya dia tidak
pernah pinsang apalagi sampai masuk RS”.
“kalau dibayangin nich ya, semua cewek juga bakalan syok
karena masalah in. bulan depan sudah mau tunangan tpi kekasih malah mendekam
dipenjara karena kasusyang sangat dibencinya pula”.
Sang dokter berhenti sejenak mendengar nama Yuna, sebelum
melanjutkan langkahnya. Dibalik pintu terdengar suara tawa dari seorang gadis.
Dokter dan pasien saling menatap begitu lama tanpa berkedip, tanpa kata membuat
orang disekitarnya heran.
“YUNA”. Ucapnya Antusias
“OSKA”.
“beneran ini kamu Yun???,(Yuna hanya mengangguk karena
kaget Oska langsung memeluknya. Kepala orang-orang disekitarnya pasti
sudah dipenuhi dengan tanda Tanya).
“Yun, aku piker tak akan pernah bertemu denganmu lagi.
Setelah kecelakaan itu aku terus mencarimu ±1 tahun tapi tak ada hasil akhirnya
aku menyerah dech. Dw kamu sakit apa sich?”.
“aku baik-baik aja kok hanya saja kemarin aku sempati
pingsan because a problem make me Syock. Jadi ternyata kamu seorang dokter
sekarang?”.
“yeah begitulah. Seorang dokter yang 2 tahun lalu
diselamatkan dan dirawat oleh seorang gadis cantik yang suka menguping
pembicaraan orang lai.hahaha”.
“Oskaaaaa (sambil melirik tajam Oska).! Daripada kamu
Kepo 9balas Yuna sambil menjulurkan Lidahnya)”.
“Egepe!1.udah ah, aku mau periksa kamu dulu. (Oskapun
memulai memeriksa Yuna untuk memastikan kondisi kesehatannya).
“gimana dok??,kapan saya boleh pulang?”.
“kondisimu sudah stabil jadi kamu sudah boleh pulang
sekarang”.
“makasih ya dokter Oska”.
“hemmm…masama. Baik-baik ya Yun,!. B’coz Yuna yang aku
kenal punya banyak motivasi untuk tetap hidup dan dia juga seorang gadis yang
tegar dan kuat . apapun masalahmu aku yakin kamu punya cara yang bijak untuk
menyelesaikannya, iyakan Yuna??”. (Yuna hanya mengangguk dan tersenyum)
Pertemuannya dengan Oska hari ini cukup menghibur Yuna
dan sesaat membuatnya lupa dengan masalahnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 02.10 wita, namun Yuna belum
tidur, tangannya asyik menari-nari diatas sebuah kertas. Tak lama kemudian
dengan suara yang pelan bait dei bait puisi terucap dari bibir mungilnya.
BINTANG-Qu
Oh bintangku…
Cahayamu tertutupi awan gelap
Badai yang begitu dahsyat
Fakta yang begitu sulit untuk kucerna
Menghancurkan hatiku berkeping-keping
Menyayat-nyayat jantungku
Mengiris-iris nadiku, dan
Mencincang-cincang tubuhku
Oh sakitnya…
Kata-katapun tak mampu menggambarkannya
Mulut ini terasa terkunci
Begitu sakitnya…
Air matapun tak bisa mengekspresikannya
Hanya diam membeku bagaikan mayat
Bintangku…
Mengapa??,,mengapa???
Kau ciptakan badai ini???
Apakah kamu tahu betapa sakitnya???
Ini lebih sakit daripada terguling diatas besi tajam yang
panas.
Ini lebih sakit daripada tertusuk seribu anak panah yang
runcing
Sakit,,sakit,,sangat sakit…
Membuatku lemah tak berdaya
Andai aku bisa memilih
Aku lebih rela kau bunuh
Daripada kau sakiti seperti ini
Bintangku,,bintangku
Kini engkau telah hilang
Tenggelam dibalik badai.
3 BULAN KEMUDIAN
Sejak pertemuan mereka di rumah sakit, hubungan Yuna dan
Oska semakin dekat dan lebih sering bersama. Hari ini mereka menghabiskan waktu
bersama dipantai. Setelah capek main Sky merekapun berbaring memandangi langit
sambil ngobrol.
“Yun, maaf bukannya mau ikut campur Cuma dari dulu aku
penasaran tapi aku tidak berani bertanya. Kenapa kamu putus sama pacarmu?”.
“hemmm…ceritanya begitu tragis. Sebulan sebelum
pertunanganku, kekasihku tertangkap karena kasus Narkoba dan aku adalah seorang
duta anti narkoba yang sangat benci dengan seoarang pengedar dan pemakai
narkoba”.
“mengapa kamu segitu bencinya???”.
“karena itu mengingatkanku akan kematian kakakku 7 tahun
yang lalu. Kakakku seorang siswa SMA kelas 3 sedangkan aku masih kelas 1 SMA.
Kakakku punya seorang teman bernama Dimas, dia seorang pengedar dan pemakai
narkoba dan dia mencoba membujuk kakakku bergabung namun kakakku tidak mau.
Malam itu kakakku menjemputku dirumah teman dan diperjalanan pulang si Dimas
menghadang kami dan ketika kakakku turun dari mobil, dia langsung ditikam
beberapa kali. Kakakku meninggal dalam pangkuanku dan sejak itulah aku membenci
dan denmdam pada semua pengedar dan pemakai narkoba. Dan selain itu Dimas dan
Dewa sodara sepupu menambah alasanku untuk tak melanjutkan hubunganku
dengannya”.
“ Maaf karena aku
telah mengingatkanmu pada peristiwa pahit tentang kakakmu”.
“tidak apa-apa kok, aku baik-baik saja”.(sambil menepuk
pundak Oska lalu berdiri mengambil dua gelas jus)
Hari ini seminggu setelah kebebasan Dewa. Dia mencoba
menemui Yuna. 1 jam dia menunggu didepan tempat kerja Yuna. Hari ini Oska tidak
datang menjemput Yuna seperti biasanya. Ketika Yuna menunggu taksi tiba-tiba
dia medengar seseorang memanggilnya dan berbalik.
“Dewa”. (gumamnya dan cowok tersebut terus
menghampirinya)
“apa kabar Yun???”.
“aku baik-baik saja. Kapan kamu bebas?”.
“seminggu yang Lalu. Yun, aku ingin membicarakan sesuatu padamu,
apa kamu punya wakyu?”.
“Maaf Wa, aku tidak bisa. Aku harus pulang sekarang”.
(memanggil taksi)
“Yun, aku minta maaf. Please, maafin aku.!!,. Dewa
mengejar taksi yang dinaiki Yuna dan mengetuk-ngetuk jendelanya.
“Stop pak”. (Yuna turun dari taksi menemui Dewa), “aku
sudah maafin kamu kok dan aku harap kamu jangan pernah temui aku lagi. Diantara
kita tak ada hubungan apa-apa lagi”. (Yuna kemudian kembali ke taksi dan Dewa
hanya diam dan air matanya kini bercucuran mendengar kata-kata Yuna).
6 rembulan telah berlalu. Tanpa sadar cintapun bersemi
dihati Yuna dan Oska. Kebersamaan mereka selama ini telah mengukir kisah cinta
sepasang anak manusia walaupun diantara mereka tak ada kata cinta yang terucap
dan tak ada ikatan hubungan yang mengikat,. Namun hati mereka telah berbicara
dan menciptakan rasa saling mencintai dan saling menyanyangi satu sama lain
yang sangat luar biasa. Yuna telah menggantikan posisi Winda dihari Oska dan
begitu pula sebaliknya, Oska telah menggantikan posisi Dewa dihati Yuna.
Malam ini sinar bulan purnama kembali hadir menyinari
bumi ini ditemani bintang-bintang yang mempesona disekelilingya. Dan dua sejoli
sedang asyik menikmati pemandangan indah itu.
“Yun, mungkin inilah hikmah dibalik kecelkaan itu”.
“hemmm…. Andai bukan karena kecelakaan itu kita takkan
pernah kenal “. (memalingkan pandangannya kearah Oska lalu tersenyum)
“Yun, aku ingin mengatakan sesuatu padamu”.
“katakana saja Ka”. (kembali memandangi langit)
“Suara ombak mrngiringi, langit, bumi, dan laut menjadi
saksi YUNA I LOVE YOU” (sambil menggenggam kedua tangan Yuna lalu mengeluarkan
sebuah kotak kecil)
“YOU WILL MERRY
ME???”.
Yuna terdiam terpaku dan tak terasa kedua pipinya telah
basah oleh butir-butir bening yang jatuh dari matanya.
“YUNA YOU WILL MERRY ME???” ( ucap Oska sekali lagi dan
Yuna hanya bisa mengangguk kemudian Oska memakaikan cincin kejari manis Yuna
setelah itu Yuna langsung memeluk Oska)
“makasih Yun, kamu adalah bidadari yang dikirim Tuhan
unttukku”. (Yuna mempererat pelukannya begitupun dengan Oska).