Aku tetap hanyalah manusia
dengan kekurangan fisik yang nyata. Fakta yang tak dapat aku hindari. Bagaimanapun
aku berusaha bersikap biasa saja, pada akhirnya rasa takut, khawatir dan malu
itu seakan tertanam begitu dalam didiriku. Aku selalu menanamkan dalam
pikiranku dan meyakini diriku bahwa semua yang terjadi adalah takdirku dan
Tuhan pasti tahu bagaimana aku harus melewatinya, tapi walau begitu dihati ini
ada luka yang tak kasat mata yang begitu menyakitkan. Berusaha menanggapi
dengan senyum seolah-olah aku baik-baik saja apapun yang dikatakan oleh mereka
dan tak mau memikirkannya menganggap itu memang hal yang wajar namun nyatanya
lukaku berdarah hingga aku sering kali mengasinkan diri untuk menyendiri mencegah
lukaku berdarah. Aku terkadang berpikir untuk mengakhiri semua saja namun
menoleh lagi ke masa lalu, hatiku berteriak “LANJUTKAN, KAMU SUDAH SEJAUH INI.
JANGAN MENYERAH!. INGAT PERJUANGAN DAN PENGORBANANMU DAN ORANG TUAMU”. Hingga
aku sampai pada hari ini diumurku yang
ke 23 tahun. Aku tetap bernapas dan melangkah maju mencoba melawan segala
ketakutan dan kekhawatiranku yang entah sampai kapan, jujur ini cukup membuatku
tertekan, namun aku memiliki orang-orang yang baik disekitarku yang selalu
mensupportku.
Fireflies
Bersinar dalam kegelapan...
Rabu, 25 Oktober 2017
Jumat, 04 Agustus 2017
23th

04 Agustus 2017, Syukur Alhamdulillah Tuhan masih memberikanku
kesempatan untuk menyambut hari ini dan masih diizinkan menikmati suka duka
kehidupan dunia. Diusiaku ini kuharap aku bisa menjadi lebih baik, bisa lebih
dekat dengan-Nya, dilancarkan dan dimudahkan jalanku memakai toga kedua. Amin

APARTEMEN 586A “Tiara, Eka, Rani, Vingky dan Ipha”
Rabu, 21 Oktober 2015
HAPPY GRADUATION
Farmasi
adalah jurusan yang paling menguras materi, tenaga dan otak. Pagi sampai siang
kuliah, siang sampai malam respond dan praktek, malam sampai pagi kerja
laporan. Karena itulah anak farmasi itu punya semboyang “tidurnya paling telat
dan bangunnya paling cepat”. Diawal semester satu aku pernah berpikir untuk
pindah jurusan ke perawat gigi, namun setelah berpikir matang sematang
matangnya aku akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan. Awalnya kami berjumlah
44 orang satu kelas namun seiring berjalannya waktu satu persatu mulai berguguran,
ada yang memutuskan pindah jurusan dan ada pula yang berhenti. Alasan Mereka
semua karena tidak sanggup menjalani kehidupan anak farmasi yang super sibuk.
Hingga sampai semester akhir yang tersisa tinggal 37 orang, namun 37 orang
itupun tidak semuanya wisuda karena ada 2 orang diantaranya yang tidak sanggup
menyelesaikan KTI-nya.
Setiap
orang pasti melalui sebuah perjuangan yang sulit untuk meraih cita-citanya,
namun perjuangan yang aku lalui lebih sulit dari mereka semua karena aku
berbeda dengan teman-temanku. Banyak hal yang membuatku kesulitan hingga aku
merasa tertekan dan tersiksa batin. Oleh sebab itu aku merasa agak sulit untuk
melangkah kedepan, terutama saat Diskusi/Respon yang mengandalkan suara (karena
suaraku tidak normal) keadaan tersebut membuatku merasa malu. Namun syukur
Alhamdulillah dosen serta teman-temanku mengerti keadaanku. Walaupun aku punya
kekurangan mereka memperlakukankun seperti orang normal, sehingga membuatku
merasa nyaman.
Setelah
melalui perjuangan yang sulit selama 3 tahun yang menguras materi, tenaga,
perasaan dan otak. Akhirnya pada hari ini 21 Oktober 2015 sebuah gelar Ahli
Madya Farmasi (A.Md.Farm) tercantum dibelakang namaku (Nur Hayani,A.Md.,Farm).
Puji syukur yang sebesar-besarnya aku haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
dan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tuaku, bapak Nenekku,
sepupuku (kak Fian) serta keluargaku yang lain dan Para Dosen (khususnya buat
pembimbing cantikku Zulfiah Muchtar,S.Si.,M.Kes.,Apt), Sahabatku
(Nhuy, Hikma, Ikha, Ratna dan Kasma) beserta teman-temanku yang mendukung dan
membantuku serta menyamangatiku selama ini. Dan khusus buat kakakku saudaraku
satu-satunya didunia ini yang paling aku sayang dan cintai terima kasih karena
telah menjadi motivasi dan inspirasiku yang membuatku percaya bahwa siapapun
kita, kita bisa bercita-cita setinggi langit. Dan jika kita berusaha dengan
sungguh-sungguh maka kitapun bisa meraihnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Karena Aku Berbeda
Aku tetap hanyalah manusia dengan kekurangan fisik yang nyata. Fakta yang tak dapat aku hindari. Bagaimanapun aku berusaha bersikap bi...
-
B entakan itu bagai buih daLam hidupku satu kalimat yang seLaLu menari-nari daLam teLinga,,otak,fikiran,,dan hatiku seak...
-
Kamu membuat mata ini tak bisa berkedip Matamu membuat jantung ini berpacu kencang Senyumanmu membuat napas ini terhen...