Rabu, 25 Oktober 2017

Karena Aku Berbeda



Aku tetap hanyalah manusia dengan kekurangan fisik yang nyata. Fakta yang tak dapat aku hindari. Bagaimanapun aku berusaha bersikap biasa saja, pada akhirnya rasa takut, khawatir dan malu itu seakan tertanam begitu dalam didiriku. Aku selalu menanamkan dalam pikiranku dan meyakini diriku bahwa semua yang terjadi adalah takdirku dan Tuhan pasti tahu bagaimana aku harus melewatinya, tapi walau begitu dihati ini ada luka yang tak kasat mata yang begitu menyakitkan. Berusaha menanggapi dengan senyum seolah-olah aku baik-baik saja apapun yang dikatakan oleh mereka dan tak mau memikirkannya menganggap itu memang hal yang wajar namun nyatanya lukaku berdarah hingga aku sering kali mengasinkan diri untuk menyendiri mencegah lukaku berdarah. Aku terkadang berpikir untuk mengakhiri semua saja namun menoleh lagi ke masa lalu, hatiku berteriak “LANJUTKAN, KAMU SUDAH SEJAUH INI. JANGAN MENYERAH!. INGAT PERJUANGAN DAN PENGORBANANMU DAN ORANG TUAMU”. Hingga aku sampai  pada hari ini diumurku yang ke 23 tahun. Aku tetap bernapas dan melangkah maju mencoba melawan segala ketakutan dan kekhawatiranku yang entah sampai kapan, jujur ini cukup membuatku tertekan, namun aku memiliki orang-orang yang baik disekitarku yang selalu mensupportku.

Jumat, 04 Agustus 2017

23th





04 Agustus 2017, Syukur Alhamdulillah Tuhan masih memberikanku kesempatan untuk menyambut hari ini dan masih diizinkan menikmati suka duka kehidupan dunia. Diusiaku ini kuharap aku bisa menjadi lebih baik, bisa lebih dekat dengan-Nya, dilancarkan dan dimudahkan jalanku memakai toga kedua. Amin

Tiada kata yang bisa aku ucapkan ke kalian keluarga baruku selain ucapan terima kasih banyak. Benar-benar sebuah kejutan yang luar biasa, acting kalian sempurna dan anti mainstream bangetz “chici yang jam 2 shubuh teriak-teriak mintol suruh usir kecoak di WC, sesudah itu rani juga suruh pasang keranjang alat mandi”, mungkin ini akan menjadi kejutan pertama dan terakhir dari kalian. Tapi aku berharap walau waktu kebersamaan kita singkat (1,5 tahun) persahabatan kita tetap terjalin untuk selamanya walau kita berada didaerah yang berbeda. Amin

APARTEMEN 586A “Tiara, Eka, Rani, Vingky dan Ipha”





Rabu, 21 Oktober 2015

HAPPY GRADUATION




Farmasi adalah jurusan yang paling menguras materi, tenaga dan otak. Pagi sampai siang kuliah, siang sampai malam respond dan praktek, malam sampai pagi kerja laporan. Karena itulah anak farmasi itu punya semboyang “tidurnya paling telat dan bangunnya paling cepat”. Diawal semester satu aku pernah berpikir untuk pindah jurusan ke perawat gigi, namun setelah berpikir matang sematang matangnya aku akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan. Awalnya kami berjumlah 44 orang satu kelas namun seiring berjalannya waktu satu persatu mulai berguguran, ada yang memutuskan pindah jurusan dan ada pula yang berhenti. Alasan Mereka semua karena tidak sanggup menjalani kehidupan anak farmasi yang super sibuk. Hingga sampai semester akhir yang tersisa tinggal 37 orang, namun 37 orang itupun tidak semuanya wisuda karena ada 2 orang diantaranya yang tidak sanggup menyelesaikan KTI-nya.
Setiap orang pasti melalui sebuah perjuangan yang sulit untuk meraih cita-citanya, namun perjuangan yang aku lalui lebih sulit dari mereka semua karena aku berbeda dengan teman-temanku. Banyak hal yang membuatku kesulitan hingga aku merasa tertekan dan tersiksa batin. Oleh sebab itu aku merasa agak sulit untuk melangkah kedepan, terutama saat Diskusi/Respon yang mengandalkan suara (karena suaraku tidak normal) keadaan tersebut membuatku merasa malu. Namun syukur Alhamdulillah dosen serta teman-temanku mengerti keadaanku. Walaupun aku punya kekurangan mereka memperlakukankun seperti orang normal, sehingga membuatku merasa nyaman.
Setelah melalui perjuangan yang sulit selama 3 tahun yang menguras materi, tenaga, perasaan dan otak. Akhirnya pada hari ini 21 Oktober 2015 sebuah gelar Ahli Madya Farmasi (A.Md.Farm) tercantum dibelakang namaku (Nur Hayani,A.Md.,Farm). Puji syukur yang sebesar-besarnya aku haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa dan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tuaku, bapak Nenekku, sepupuku (kak Fian) serta keluargaku yang lain dan Para Dosen (khususnya buat pembimbing cantikku Zulfiah Muchtar,S.Si.,M.Kes.,Apt), Sahabatku (Nhuy, Hikma, Ikha, Ratna dan Kasma) beserta teman-temanku yang mendukung dan membantuku serta menyamangatiku selama ini. Dan khusus buat kakakku saudaraku satu-satunya didunia ini yang paling aku sayang dan cintai terima kasih karena telah menjadi motivasi dan inspirasiku yang membuatku percaya bahwa siapapun kita, kita bisa bercita-cita setinggi langit. Dan jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh maka kitapun bisa meraihnya.








Karena Aku Berbeda

Aku tetap hanyalah manusia dengan kekurangan fisik yang nyata. Fakta yang tak dapat aku hindari. Bagaimanapun aku berusaha bersikap bi...